Konten dari Pengguna

Sejarah Selat Madura dan Peran Pentingnya dalam Perdagangan Nusantara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Februari 2025 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Selat Madura. Pixabay/Aldocandra.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Selat Madura. Pixabay/Aldocandra.
ADVERTISEMENT
Sejarah Selat Madura dalam jalur perdagangan di Nusantara memegang peranan yang strategis. Selat Madura merupakan jalur perairan yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari jurnal.sttalhidros.ac.id oleh Inge Eka Nur Wahyu, dkk. (2024), selat ini membentang di antara Kota Surabaya di Jawa Timur dan Pulau Madura dengan panjang sekitar 110 km dan lebar rata-rata 2–8 km.
Selain menjadi penghubung utama antara kedua pulau, Selat Madura juga menghubungkan Laut Utara Jawa Timur dengan Laut Bali. Hal tersebut membuat selat ini memiliki peran yang cukup strategis dalam jalur perdagangan di Indonesia.

Sejarah Selat Madura

Ilustrasi sejarah Selat Madura. Pixabay/Kanenori.
Jika menyaksikan bagaimana sejarah Selat Madura, selat ini memegang peran strategis sejak zaman kerajaan hingga zaman kolonial, terutama pada jalur perdagangan.
Banyak kerajaan maritim besar seperti Majapahit dan Mataram Islam yang memanfaatkan selat ini untuk kepentingan ekonomi dan militer.
Bahkan, di masa kolonial, Selat Madura menjadi salah satu jalur utama yang digunakan Belanda untuk mengontrol perdagangan di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sejarah dan perkembangan Selat Madura? Simak ulasan berikut ini.

1. Peran Selat Madura dalam Kerajaan Maritim

Sejak abad ke-13, Selat Madura telah menjadi jalur pelayaran penting bagi kerajaan-kerajaan maritim di Nusantara.
Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur memanfaatkan selat ini sebagai jalur perdagangan utama ke wilayah timur Nusantara, termasuk Maluku dan Nusa Tenggara.
Kapal-kapal dagang yang membawa rempah-rempah, hasil pertanian, dan barang kerajinan sering melintasi selat ini untuk menuju pusat kerajaan di Trowulan.
Selain itu, Kerajaan Madura yang berada di bawah pengaruh Majapahit juga mengandalkan Selat Madura sebagai jalur transportasi dan pertahanan.
Melalui selat ini, kerajaan-kerajaan lokal di Madura seperti Sumenep dan Bangkalan juga mampu menjalin hubungan perdagangan dengan lancar.

2. Masa Kolonial dan peran Selat Madura dalam perdagangan

Ketika VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) menguasai Nusantara pada abad ke-17, Selat Madura menjadi jalur penting bagi armada dagang Belanda.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Kota Surabaya sebagai pelabuhan utama di Jawa Timur berkembang pesat sebagai pusat perdagangan. Selat Madura pun menjadi jalur transportasi utama untuk distribusi barang ke berbagai daerah.
Belanda juga memanfaatkan Pulau Madura sebagai wilayah penunjang logistik dan pertahanan. Bahkan, selama masa kolonial banyak kapal dagang dari Eropa, Tiongkok, dan Arab yang melintasi Selat Madura untuk berdagang dengan masyarakat setempat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perairan ini menjadi saksi penting dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selama masa penjajahan.

3. Modernisasi dan pembangunan Jembatan Suramadu

Memasuki abad ke-21, Selat Madura tetap menjadi jalur transportasi vital bagi masyarakat Madura dan Surabaya. Sebelum adanya Jembatan Suramadu, akses utama antara kedua wilayah ini masih mengandalkan kapal ferry.
Pada tahun 2009, pemerintah Indonesia meresmikan Jembatan Suramadu sebagai penghubung utama antara Jawa dan Madura.
ADVERTISEMENT
Jembatan dengan panjang sekitar 5.438 meter ini menjadi simbol modernisasi serta upaya percepatan pembangunan ekonomi di Madura.
Itulah sejarah Selat Madura yang mencerminkan pentingnya jalur laut ini dalam perjalanan Nusantara mulai dari era kerajaan, masa kolonial, hingga era modern. Semoga bermanfaat! (rudin)