Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Situs Megalitik Tutari, Warisan Leluhur di Tanah Papua
18 Januari 2025 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Situs ini terletak di Bukit Tutari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, dengan ketinggian sekitar 150 hingga 200 meter dari permukaan laut.
Seiring berjalannya waktu, situs ini menjadi bukti sejarah kehidupan masyarakat masa lalu yang meninggalkan peninggalan berharga berupa batu berlukis dan struktur batu lainnya.
Sejarah Situs Megalitik Tutari
Sejarah situs megalitik Tutari memiliki nilai penting dalam menggali kisah panjang budaya yang ada di Papua.
Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, situs Megalit Tutari Doyo Lama ditemukan di kawasan bukit yang menyimpan berbagai artefak peninggalan zaman megalitik.
Peninggalan ini mencakup berbagai jenis batu berukir, pahatan batu, jajaran batu, batu temugelang, serta menhir.
Menhir sendiri diperkirakan melambangkan orang-orang Suku Tutari yang meninggal dalam peperangan pada masa lalu. Hal ini menjadikan situs tersebut sangat disakralkan oleh masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Pada permukaan batu ditemukan gambar-gambar yang menggambarkan bentuk kura-kura, manusia, kadal, serta gambar geometris yang sampai saat ini masih menjadi misteri terkait maknanya.
Situs ini telah menjadi objek kajian oleh para ahli arkeologi, seperti yang dilakukan oleh Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak dalam Rapat Kajian Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) pada tahun 2017.
Dalam kajian tersebut, Prof. Simanjuntak menyatakan bahwa situs Megalit Tutari Doyo Lama merupakan salah satu situs megalitik tertua yang ada di Papua.
Keunikan lain dari situs ini adalah banyaknya gambar yang belum dapat diartikan dengan jelas, memberikan tantangan bagi para peneliti untuk menggali lebih dalam maknanya.
Selain nilai sejarahnya, situs ini juga menjadi sumber daya yang potensial untuk pelestarian budaya dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, pada tahun yang sama, TACBN merekomendasikan agar situs ini ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat nasional kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Penetapan tersebut menunjukkan betapa pentingnya situs ini sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Situs Megalit Tutari mengandung banyak nilai sejarah dan budaya, menggambarkan kehidupan sosial, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat Suku Tutari pada zaman dulu.
Lukisan batu yang ditemukan di situs ini bukan hanya sekadar gambar, tetapi juga menjadi sarana untuk memahami sejarah peradaban yang pernah berkembang di sekitar Danau Sentani, sekitar 1500 SM hingga 400 M.
Menhir-menhir yang ada menjadi simbol penghormatan terhadap mereka yang gugur dalam perang, mengungkapkan tradisi dan kepercayaan yang hidup pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Sebagai kesimpulan, sejarah situs megalitik Tutari menjadi bagian penting dari warisan budaya Papua yang patut dilestarikan.
Situs ini tidak hanya memberikan wawasan tentang peradaban masa lalu, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bersejarah yang mengedukasi masyarakat tentang kekayaan budaya Papua. (Khoirul)