Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Situs Sirah Keteng sebagai Warisan Budaya yang Tersembunyi
10 Januari 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Situs Sirah Keteng merupakan bagian dari warisan budaya yang tidak hanya berharga tetapi juga menyimpan banyak cerita yang menarik dan misterius.
ADVERTISEMENT
Terletak di Dusun Keteng, Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, situs ini dikenal karena keberadaan arca besar berbentuk kepala yang dinamakan Kalamakara.
Dikutip dari buku Warisan Budaya Ponorogo, Soesilo, 2013:56, arca ini diyakini sebagai penanda pintu masuk candi yang ada pada masa lalu. Keberadaannya menjadikan Situs Sirah Keteng sangat berharga sebagai situs bersejarah yang perlu dilestarikan.
Asal Usul dan Keberadaan Situs Sirah Keteng
Dikutip dari buku Legenda dan Sejarah Ponorogo, Sumarjo, 1999:88, disebutkan bahwa Prabu Baka adalah seorang penguasa yang terkenal kejam dan meminta tumbal dari rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Kisah ini berakhir dengan pertarungan antara Prabu Baka dan seorang resi bernama Ki Ageng Prono, yang berhasil menumbangkan sang raja jahat. Arca tersebut kemudian diyakini sebagai penanda kepala Prabu Baka yang dipenggal dalam pertempuran tersebut.
Selain arca, situs ini juga dikenal karena adanya saluran irigasi bawah tanah yang sangat unik. Saluran ini terbuat dari batuan kuno dan memiliki ukuran yang sangat besar, dengan diameter 25x42 meter dan ketebalan 17 cm.
Saluran ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam distribusi air pada zaman dahulu, menunjukkan tingkat kecanggihan teknik bangunan di masa itu.
Pentingnya Pelestarian Situs Sirah Keteng
Sejarah Situs Sirah Keteng menjadi bukti nyata peradaban yang pernah ada di wilayah tersebut. Pelestarian situs ini sangat penting mengingat nilainya yang tinggi dalam sejarah dan budaya.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Bedingin, Marjuki, juga menegaskan bahwa situs ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata edukasi, yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya.
Keberadaan Situs Sirah Keteng memberikan kontribusi besar bagi pemahaman tentang sejarah Ponorogo dan Jawa Timur pada umumnya.
Diharapkan dengan perhatian yang lebih besar, situs ini dapat dilestarikan dan terus menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. (Mona)