Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Sungai Citarum di Jawa Barat dari Awal hingga Kini
2 Februari 2025 21:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sungai ini memiliki peran penting dalam sejarah, ekonomi, dan kehidupan masyarakat sekitarnya sejak zaman dahulu hingga sekarang. Namun, Sungai ini juga menghadapi tantangan besar akibat pencemaran lingkungan.
Sejarah Sungai Citarum di Jawa Barat: Dari Awal Hingga Masa Kini
Di bawah ini penjelasan sejarah Sungai Citarum Jawa Barat yang dikutip dari p2k.stekom.ac.id.
1. Sejarah Nama Sungai Citarum
Nama “Citarum” berasal dari bahasa Sunda, di mana “Ci” berarti air atau sungai, dan “Tarum” mengacu pada tanaman tarum (indigo) yang dahulu tumbuh subur di sekitar aliran sungai ini.
Sejak zaman Kerajaan Tarumanagara (abad ke-4 hingga ke-7 M), Sungai Citarum sudah menjadi sumber kehidupan utama bagi masyarakat.
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara, seperti Prasasti Tugu, mencatat bagaimana sungai ini digunakan untuk irigasi dan transportasi pada zaman itu.
ADVERTISEMENT
Pada masa kolonial Belanda, Sungai Citarum semakin berkembang sebagai sumber daya utama. Pemerintah Hindia Belanda membangun infrastruktur irigasi untuk pertanian dan memanfaatkan aliran sungai untuk transportasi komoditas seperti teh dan kopi.
Selain itu, beberapa bendungan seperti Bendungan Walahar mulai dibangun untuk mengatur aliran air sungai. Tidak hanya itu, setelah Indonesia merdeka, Sungai Citarum tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Pemerintah membangun tiga bendungan utama, yaitu Bendungan Saguling, Cirata, dan Jatiluhur, yang berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA), penyedia air bersih, serta pengendali banjir dan irigasi.
2. Sungai Citarum Masa Kini
Meskipun memiliki sejarah panjang dan peran vital, Sungai Citarum kini menghadapi permasalahan serius, terutama pencemaran.
Sungai ini pernah dijuluki sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia akibat limbah industri, domestik, dan pertanian yang tidak terkontrol.
ADVERTISEMENT
Plastik, limbah kimia, serta limbah rumah tangga telah mencemari air sungai hingga membahayakan ekosistem dan kesehatan masyarakat sekitar.
Sebagai respons terhadap kondisi ini, pemerintah Indonesia meluncurkan program Citarum Harum pada tahun 2018, yang bertujuan untuk membersihkan sungai dalam waktu 7 tahun.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat, dalam upaya mengurangi pencemaran, menanam pohon di bantaran sungai, serta memperbaiki sistem pengelolaan limbah.
Sejarah Sungai Citarum memiliki perjalanan panjang. Keberadaannya sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat sejak zaman kerajaan hingga saat ini. (Aya)