Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon hingga Saat Ini
11 Oktober 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Taman nasional ini terkenal sebagai habitat terakhir bagi Badak Jawa, yang merupakan spesies badak paling langka di dunia.
Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon
Terdapat berbagai cerita mengenai sejarah Taman Nasional Ujung Kulon. Berikut adalah sejarah Taman Nasional Ujung Kulon hingga saat ini berdasarkan situs web tnujungkulon.menlhk.
Penemu Ujung Kulon
Kawasan Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani Jerman, yang bernama F. Junghun pada Tahun 1846. Taman ini ditemukan saat Junghun sedang mengumpulkan tumbuhan tropis.
Pada tahun 1846 kekayaan flora dan fauna Ujung Kulon sudah mulai dikenal oleh para peneliti. Perjalanan ke Ujung Kulon sempat masuk di dalam jurnal ilimiah beberapa tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Meletusnya Gunung Krakatau
Tidak banyak catatan mengenai Ujung Kulon sampai meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883. Kedahsyatan letusan Krakatau menghasilkan gelombang tsunami setinggi kurang lebih 15 meter.
Letusan ini memporak-porandakan pemukiman penduduk, satwa liar, dan vegetasi yang ada di Ujung Kulon. Beberapa tahun kemudian diketahui bahwa ekosistem-vegetasi dan satwa liar di Ujung Kulon tumbuh baik dengan cepat setelah letusan itu terjadi.
Penetapan Kawasan
Beberapa area hutan di Ujung Kulon ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi. Berikut adalah urutan penetapan kawasan Ujung Kulon berdasarkan tahun.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Penataan Batas Hutan
Setiap beberapa tahun sekali Taman Nasional Ujung Kulon mendapat pembaruan penataan batas hutan. Berikut adalah penegasan batas-batas hutan negara di Taman Nasional Ujung Kulon berdasarkan tahunnya.
ADVERTISEMENT
Taman Nasional Ujung Kulon Saat Ini
Melalui SK Menteri Kehutanan tahun 1992 dibentuk sebagian wilayah Taman Nasional Ujung Kulon seluas 120.551 ha yang sebelumnya termasuk wilayah Perhutani. Perubahan tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap kehidupan penduduk.
Kawasan yang berada atau bersinggungan langsung dengan taman nasional dikenal sebagai kawasan penyangga. Salah satu kampung di desa Taman Jaya yakni kampung Cimenteng akan direncanakan sebagai model kampung ekologis kawasan penyangga.
Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon dapat dipelajari untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Meningkatkan peran dari kawasan penyangga untuk mengatasi permasalahan yang dapat menurunkan kualitas dari fungsi taman nasional. (Fia)
ADVERTISEMENT