Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Taman Siswa, Jejak Perjuangan Pendidikan yang Menginspirasi Bangsa
16 Februari 2025 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Taman Siswa. Pexels/Beyzaa Yurtkuran](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm3w3phzwkjc4hybfzjxnz5s.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lembaga pendidikan ini didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada 3 Juli 1922 sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem pendidikan kolonial yang membatasi akses masyarakat pribumi.
Dikutip dari buku Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya, Soegarda Poerbakawatja, 1976:94, dijelaskan bahwa Taman Siswa hadir untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi rakyat tanpa diskriminasi sosial.
Perjalanan Awal Taman Siswa
Sejarah Taman Siswa berawal dari keprihatinan terhadap sistem pendidikan Belanda yang hanya menguntungkan golongan elite.
Ki Hadjar Dewantara mengembangkan konsep pendidikan berbasis kebudayaan dan nasionalisme, yang kemudian dikenal dengan asas Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Dikutip dari buku Pendidikan Nasional dalam Lintasan Sejarah, Anhar Gonggong, 2005:156, prinsip ini menekankan pentingnya guru sebagai panutan, pendamping, dan pendorong siswa dalam proses belajar.
ADVERTISEMENT
Pada masa penjajahan, Taman Siswa menghadapi berbagai tekanan dari pemerintah kolonial, termasuk ancaman penutupan. Namun, berkat kegigihan para pendidiknya, sekolah ini tetap bertahan dan berkembang di berbagai daerah.
Taman Siswa menjadi simbol perlawanan intelektual terhadap kolonialisme dengan menanamkan nilai kebangsaan dalam kurikulumnya.
Pengaruh Taman Siswa dalam Dunia Pendidikan
Sejarah Taman Siswa tidak hanya membentuk sistem pendidikan nasional, tetapi juga menginspirasi lahirnya sekolah-sekolah berbasis kebangsaan lainnya.
Dalam buku Sejarah Pendidikan Indonesia, Abdurrahman Surjomihardjo (1986:173), disebutkan bahwa pendekatan pendidikan Taman Siswa menjadi fondasi bagi sistem pendidikan pascakemerdekaan, terutama dalam mengutamakan kebudayaan lokal dan kemandirian berpikir.
Hingga saat ini, nilai-nilai yang diajarkan oleh Taman Siswa tetap relevan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Metode pembelajaran yang menitikberatkan pada kreativitas, nasionalisme, dan kemandirian terus diterapkan di berbagai institusi pendidikan modern.
ADVERTISEMENT
Sejarah Taman Siswa mencerminkan perjuangan dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan yang inklusif dan berbasis kebudayaan.
Peran Ki Hadjar Dewantara dalam membangun sistem pendidikan nasional masih memberikan inspirasi hingga kini.
Keberadaan Taman Siswa menjadi bukti bahwa pendidikan adalah salah satu kunci utama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa. (Anggie)