Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Sejarah Tari Barong dan Maknanya dalam Budaya Bali
7 April 2025 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah tari Barong merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia, khususnya di Bali. Tarian ini memiliki nilai spiritual dan mitologis yang mendalam, menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam tradisi Hindu-Bali.
ADVERTISEMENT
Dengan kostum yang khas dan gerakan yang penuh makna, tari Barong menjadi salah satu seni pertunjukan yang sangat dihormati dan terus dilestarikan hingga kini.
Mengutip situs web posspika.kemdikbud.go.id, tari barong merupakan budaya asli Bali yang sudah eksis sebelum masuknya Hindu ke Bali.
Sejarah Tari Barong dan Maknanya
Sejarah Tari Barong diperkirakan berasal sebelum abad ke-16, dan merupakan peninggalan budaya pra-Hindu di Bali.
Pada masa itu, tarian ini melambangkan pertempuran antara kebaikan dan keburukan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali sejak dulu telah memiliki konsep tentang keseimbangan antara dua kekuatan yang berlawanan.
Ketika agama Hindu masuk ke Bali, Tari Barong mulai dipengaruhi oleh cerita-cerita Hindu.
Selain itu, ada juga pengaruh dari budaya Cina dan Jawa Kuno, yang menunjukkan bahwa Tari Barong telah berkembang melalui interaksi budaya yang luas.
ADVERTISEMENT
Tari Barong menceritakan pertarungan antara Barong, yang melambangkan kebaikan, dan Rangda, yang melambangkan keburukan.
Cerita ini merepresentasikan konsep Rwa Bhineda dalam kepercayaan Hindu Bali, yaitu keseimbangan antara kebaikan dan keburukan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Bali percaya bahwa keseimbangan antara dua kekuatan ini sangat penting untuk menjaga harmoni dalam kehidupan.
Selain Barong dan Rangda, tarian ini juga melibatkan tokoh-tokoh lain seperti kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa, dan para pengikut Rangda. Keberagaman tokoh ini menunjukkan bahwa cerita dalam Tari Barong kompleks dan memiliki banyak lapisan makna.
Kostum Barong adalah gabungan dari singa, harimau, dan lembu, dihiasi dengan ornamen kulit, kaca cermin, dan bulu dari serat daun pandan. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari.
ADVERTISEMENT
Kostum yang rumit ini menunjukkan bahwa Tari Barong memiliki nilai estetika yang tinggi dan memerlukan keterampilan khusus dalam pembuatannya. Lokasi pertunjukan Tari Barong umumnya berada di daerah-daerah wisata seperti Singapadu dan Batubulan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Tari Barong tidak hanya menjadi bagian dari tradisi lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang signifikan bagi pengunjung.
Memahami sejarah tari Barong memberikan wawasan lebih dalam mengenai kekayaan budaya Nusantara. Tari Barong yang terus tampil di acara adat dan festival menunjukkan bahwa tradisi ini tetap hidup dan bermakna bagi masyarakat Bali dan Indonesia. (Fikah)