Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Teh di Indonesia dari Tanam Paksa hingga Nasionalisasi
9 Juli 2023 23:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah teh di Indonesia, mari simak penjelasannya dalam uraian di bawah ini.
Sejarah Teh di Indonesia
Ratna Somantri dalam buku berjudul The Story in A Cup of Tea menjelaskan bahwa teh pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 1684. Kala itu, teh tersebut dibawa oleh seorang ahli Botani berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer.
Pada tahun 1826, tanaman teh berhasil dibudidayakan di Kebun Raya Bogor. Selanjutnya pada 1827, teh mulai turut ditanam di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.
Kemudian tahun 1828, setelah suksesnya percobaan penanaman teh skala besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Banyuwangi, seorang ahli teh bernama Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson mulai mendirikan perkebunan teh komersial di Indonesia. Inilah yang menjadi awal perkebunan teh di Jawa.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pada masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosch, teh adalah salah satu tanaman yang wajib ditanam oleh rakyat lewat politik Tanam Paksa (Culture Stelsel).
Kemudian tahun 1835, untuk pertama kalinya teh dari Jawa diekspor ke luar negeri dengan total 200 peti dilelangkan di Amsterdam. Pada mulanya, teh yang ditanam di Indonesia merupakan jenis sinensis dari Cina. Namun, hasilnya tidak memuaskan karena adanya perbedaan iklim.
Kemudian teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia dan didatangkan langsung dari Sri Lanka pada tahun 1877. Teh jenis assamica ternyata sangat cocok dan bisa menghasilkan teh lebih tinggi. Akhirnya, secara berangsur budidaya teh jenis sinensis akhirnya digantikan dengan teh assamica.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemilik perkebunan teh di Priangan bernama R.E. Kerkhoven mulai menanam bibit teh di kebun Gambung, Jawa Barat . Kini, perkebunan tersebut telah menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.
Semenjak itulah, perkebunan teh yang ada di Indonesia terus berkembang dan semakin luas.
Kemudian di tahun 1910, mulailah dibangun perkebunan teh di luar Jawa, yakni di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Kebun teh lalu mulai dinasionalisasi pemerintah Indonesia pasca-kemerdekaan tahun 1951-1953.
Itulah ulasan mengenai sejarah teh di Indonesia , mulai dari masa tanam paksa hingga proses nasionalisasinya. (Ek)