Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Tembok Ratapan, Bangunan Suci Orang Yahudi
25 April 2023 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tembok ini dianggap suci atau penting karena terdiri dari sisa-sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun Raja Herodes. Pada akhirnya, bait suci tersebut hancur setelah orang-orang Yahudi melakukan pemberontakan ke Kerajaan Romawi pada 70 Masehi.
Untuk mengetahui sejarah lengkap dari tembok ratapan ini, kamu bisa langsung simak penjelasan berikut.
Sejarah Tembok Ratapan
Dikutip dari Buku Sejarah Terlengkap Agama-agama di Dunia karya M. Ali Imron, ini dia sejarah tembok ratapan sebagai bangunan suci umat Yahudi .
1. Mengenal Tembok Ratapan
Tembok ratapan merupakan salah satu tempat yang sakral bagi umat Yahudi di dunia. Berdasarkan tradisi para Rabbi, tempat ini dalam arti tertentu memiliki peran sebagai pengganti Bait Sui.
Di tembok ini, umat Yahudi berkumpul untuk berdoa sejak zaman dahulu semenjak Bait Allah kedua dihancurkan Romawi tahun 70 Masehi.
ADVERTISEMENT
2. Sejarah Dibangunnya Tembok Ratapan
Menurut kepercayaan umat Yahudi, tembok ratapan ini merupakan sisa-sisa Bait Allah Kedua yang letaknya di bagian barat. Tembok Ratapan sendiri dibangun oleh Raja Herodes Agung pada tahun 20 sebelum kelahiran Yesus Kristus.
Dalam bahasa Ibrani, tembok ratapan ini juga disebut dengan HaKotel Ha'Ma'aravi yang berarti tembok sebelah barat.
Sebenarnya, setelah Bait Allah kedua dihancurkan, umat Yahudi sudah tidak memiliki tempat suci untuk beribadah. Selain itu, orang Yahudi juga tidak diperkenankan berada di daerah tersebut pada tahun 123 Masehi.
Hanya sebagian kecil orang Yahudi yang masih berada di daerah tersebut dan mencari sisa peninggalan Bait Allah. Hingga akhirnya menemukan sisa tembok di sebelah barat dari Bait Allah.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu saja memunculkan kebiasaan untuk datang berdoa di bagian tembok ini dan telah berjalan hampir 20 abad. Selama Yerussalem berada di bawah kekuasaan Yordania, maka orang Yahudi tidak bisa berdoa ditempat tersebut.
Namun, setelah Yerussalem bersatu kembali, orang Yahudi justru merobohkan semua bangunan di sekitar tembok tersebut. Kemudian membuka sebuah lapangan raya di sekelilingnya agar bisa berdoa dan berkumpul dengan leluasa.
Sejarah tembok ratapan tersebut memang tidak berkaitan dengan umat Islam. Namun, tidak ada salahnya jika kamu ingin mengetahui sejarah unik dari tembok ratapan tersebut. (DSI)