Konten dari Pengguna

Sejarah Terowongan Silaturahmi dan Tujuan Pembangunannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 September 2024 2:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah terowongan silaturahmi, Foto: Pixabay/MarkusDHamburg
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah terowongan silaturahmi, Foto: Pixabay/MarkusDHamburg
ADVERTISEMENT
Hadirnya Jembatan Terowongan Silaturahmi menjadi perbincangan di tengah masyarakat karena kedatangan Paus Fransiskus ke lokasi tersebut. Namun terdapat sejarah Jembatan Terowongan Silaturahmi dan tujuan pembangunannya yang menarik untuk disimak.
ADVERTISEMENT
Jembatan Terowongan Silaturahmi ini memang memiliki sejarahnya sendiri dan terdapat tujuan pemerintah Indonesia untuk membangun lokasi terowongan tersebut.
Sebagai informasi Jembatan Terowongan Silaturahmi ini merupakan bangunan penghubung antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.

Sejarah Jembatan Terowongan Silaturahmi

Ilustrasi sejarah terowongan silaturahmi, Foto: Pixabay/wal_172619
Dikutip dari situs kemenag.go.id terdapat sejarah Jembatan Terowongan Silaturahmi yang ide pembangunannya sebagai penghubung antara masjid terbesar di Asia Tenggara dengan gereja Katolik pertama di Batavia sudah disepakati.
Namun awalnya belum menemukan titik temu untuk dibangun bentuknya.
Dari Kementerian Agama saat itu mulai mengusulkan pembangunan jembatan di atas jalan protokol, bukan terowongan dalam tanah. Tujuan pembangunannya agar simbol itu lebih jelas dan nampak di permukaan.
Seperti tujuan utamanya sebagai penghubung tak hanya sebagai simbol kerukunan umat beragama, namun sebagai simbol keberlanjutan peradaban melalui bersatunya bangunan masa lalu dan masa kini.
ADVERTISEMENT
Gereja Katedral merupakan bangunan yang mewakili warisan sejarah Indonesia, dibangun dengan arsitektur bergaya khas Eropa yang sudah ada sejak tahun 1808.
Untuk bangunan Masjid Istiqlal lebih bernuansa kemodernan dan kekinian, sebab masjid tersebut terdapat pemancangan tiang pertamanya sejak tahun 1961 oleh Presiden Soekarno dan diarsiteki seorang Nasrani bernama Frederich Silaban.
Kembali pada pembangunan Jembatan Terowongan Silaturahmi, dikutip dari situs Kemenag.go.id saat itu Presiden Jokowi mendapatkan masukan dari berbagai kalangan dan memberikan penamaan simbol penghubung dua rumah ibadah tersebut.
Penamaan terowongan diartikan sebagai “sebuah tembusan di bawah permukaan tanah” dan pembangunan Jembatan Terowongan Silaturahmi diciptakan untuk memberi kemudahan akses bagi pejalan kaki, pengguna transportasi, pengaliran air, dan pembangkit listrik.
Terowongan tersebut juga didesain sebagai solusi konstruksi mengatasi gangguan pada infrastruktur yang menjadi kunci percepatan pembangunan infrastruktur yang efektif. Penggunaan kata silaturahmi bermakna “persahabatan” yang berasal dari Bahasa Arab atau “persaudaraan”.
ADVERTISEMENT
Kata penghubung Jembatan Terowongan Silaturahmi memberikan makna terhadap sesuatu yang fungsional, sebagai mobilisasi jamaah dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral dapat berjalan secara lancar. Dari titik tersebut kata “silaturahmi” menemukan makna dalamnya dan sebagai pendekatan “dari dalam dan di bawah permukaan”.
Sejarah Jembatan Terowongan Silaturahmi “terowongan yang terhubung di bawah tanah” memiliki perbedaan simbol-simbol keagamaan yang bukan hanya didekatkan secara fisik, tetapi juga merekatkan hati, pikiran, sikap, dan tindakan.