Konten dari Pengguna

Sejarah Tradisi Adu Betis Sulawesi Selatan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Januari 2025 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah tradisi adu betis,Pexels/ROCKETMANN TEAM
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah tradisi adu betis,Pexels/ROCKETMANN TEAM
ADVERTISEMENT
Sejarah tradisi adu betis adalah sebuah informasi yang menarik bagi wisatawan. Sulawesi Selatan memiliki keragaman budayanya yang memukau. Provinsi ini menyimpan berbagai tradisi unik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah adu betis. Tradisi ini adalah sebuah permainan khas yang tidak hanya menguji kekuatan fisik tetapi juga menjadi simbol keberanian dan kekompakan komunitas.

Sejarah Tradisi Adu Betis Sulawesi Selatan

Sejarah tradisi adu betis,Pexels/Kindel Media
Terdapat berbagai hal menarik mengenai tradisi adu betis. Inilah sejarah tradisi adu betis yang ada di Sulawesi Selatan berdasarkan buku berjudul 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia oleh Fitri Haryani NasuXon.
Tradisi adu betis dikenal juga sebagai malanca. Tradisi ini adalah salah satu warisan budaya khas dari Sulawesi Selatan yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Tradisi Malanca berakar dari kehidupan agraris masyarakat setempat. Tradisi ini biasanya digelar setelah musim panen sebagai bentuk perayaan dan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Adu betis awalnya berkembang sebagai cara bagi masyarakat untuk menguji kekuatan fisik sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga. Dalam tradisi ini, dua orang peserta saling beradu betis untuk menentukan siapa yang lebih kuat.
Selain sebagai hiburan, aktivitas ini juga mencerminkan nilai keberanian, ketangguhan, dan sportivitas. Tradisi ini menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan.
Malanca biasanya digelar di lapangan terbuka, terutama di area sawah yang telah dipanen. Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat atau pemuka agama sebagai bentuk permohonan keselamatan dan keberkahan.
Setelah itu, para peserta akan bergantian memasuki arena untuk bertanding. Penonton yang ada di sekitar arena bersorak memberikan semangat.
Tradisi adu betis tetap dipertahankan di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Bone meski zaman terus berubah. Namun modernisasi dan pengaruh budaya luar perlahan menggeser popularitas tradisi ini.
ADVERTISEMENT
Kini, tradisi ini lebih sering dijadikan bagian dari festival budaya atau acara khusus untuk mempromosikan pariwisata lokal. Dengan pelestarian yang tepat, warisan ini dapat terus dikenal hingga generasi mendatang.
Sejarah tradisi adu betis ini telah menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat di Sulawesi Selatan. Tradisi ini membawa cerita tentang semangat kompetisi, persahabatan, dan nilai-nilai kearifan lokal yang sarat makna. (Fia)