Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Tradisi Sasi dengan Kearifan Lokal Penjaga Alam dari Timur Indonesia
29 Januari 2025 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi sasi yang telah diwariskan secara turun-temurun di Indonesia Timur sebagai bentuk perlindungan terhadap sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dikenal sebagai sistem adat yang mengatur pemanfaatan hasil bumi dan laut berdasarkan waktu tertentu. Sejarah tradisi sasi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Maluku dan Papua, menunjukkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Sejarah Tradisi Sasi dalam Masyarakat Adat
Sejarah tradisi sasi bermula dari sistem adat yang diterapkan oleh masyarakat di Maluku dan Papua untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Dikutip dari buku Sasi di Maluku: Tradisi dan Keberlanjutan, Ellen L. K, 2015:45, dijelaskan bahwa sasi berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang melarang pengambilan hasil laut atau hutan dalam periode tertentu.
Jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi sasi telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, sasi diterapkan oleh para kepala adat dan pemimpin suku sebagai bentuk perlindungan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, konsep sasi semakin diperkuat dengan nilai-nilai keagamaan dan aturan adat yang lebih ketat.
Penerapan Sasi dalam Kehidupan Masyarakat
Sejarah tradisi sasi tidak hanya berlaku dalam sektor perikanan, tetapi juga diterapkan dalam pengelolaan hasil hutan dan pertanian.
Dikutip dari jurnal Kearifan Lokal dalam Tradisi Sasi, Rahmad, 2020:78, tradisi ini terbukti efektif dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan hutan.
Sasi umumnya dilakukan dengan menandai wilayah tertentu sebagai kawasan terlarang dalam jangka waktu yang telah disepakati. Setelah masa sasi berakhir, masyarakat diperbolehkan memanen hasil secara terbatas.
Jelaskan tentang bagaimana sejarah tradisi sasi tetap relevan hingga saat ini, meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti modernisasi dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah dan lembaga konservasi mulai mengadopsi tradisi sasi sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Sejarah tradisi sasi menunjukkan bahwa masyarakat adat di Indonesia Timur memiliki cara tersendiri dalam menjaga keseimbangan alam. Dengan sistem larangan yang diterapkan secara adat, sumber daya alam tetap lestari dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Itulah penjelasan tentang bagaimana sejarah tradisi sasi terus menjadi warisan budaya yang memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat setempat. (Phonna)
Baca Juga: Sejarah Candi Jawar dan Keunikannya