Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Wisata Petik Apel Batu Malang, Tempat Wisata Indah yang Terjangkau
13 Maret 2025 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah wisata petik apel Batu Malang berawal dari berkembangnya perkebunan apel di daerah ini yang didukung oleh iklim sejuk dan tanah subur.
ADVERTISEMENT
Meski Malang dikenal sebagai kota apel, mayoritas wisata petik apel ini sebagian besar terdapat di Kota Batu. Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur.
Dikutip dari situs repository.upnjatim.ac.id, Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kota ini terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang.
Sejarah Wisata Petik Apel Batu Malang
Sejarah wisata petik apel Batu Malang berawal dari pengenalan tanaman apel di daerah tersebut pada tahun 1929 ketika apel pertama kali ditanam di Desa Nglebo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Seorang warga Belanda yang bernama Gratel awalnya membudidayakan jeruk keprok tetapi karena serangan penyakit yang merugikan petani, dia mulai mengembangkan tanaman apel.
ADVERTISEMENT
Apel tumbuh dengan baik di Batu karena iklimnya yang sejuk dan tanahnya yang subur. Dalam sejarah wisata petik apel Batu Malang, saat itu, sebanyak 20 varietas apel yang berasal dari Australia mulai diperkenalkan di wilayah ini.
Pada awalnya, penanaman apel hanya dilakukan oleh orang-orang Belanda yang merupakan petani atau tuan tanah. Tetapi pada tahun 1934, petani etnis Tionghoa di Batu juga mulai menanam apel dengan varian yang berbeda.
Sejak tahun 1950-an, apel semakin banyak ditanam oleh petani lokal, menggantikan jeruk sebagai komoditas utama. Persebarannya semakin meluas, terutama ke daerah Poncokusumo.
Tahun 1970-an merupakan saat-saat produksi apel Malang mulai mengalami peningkatan yang cukup jauh, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Sejak tahun 1970-an hingga 1990-an, apel menjadi produk andalan wilayah sekitar Malang, terutama Batu dan Poncokusumo.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya produksi apel, petani mulai melihat peluang baru dalam sektor pariwisata. Para petani mulai membuka kebun apel mereka untuk wisatawan, memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman langsung memetik apel segar dari pohonnya.
Wisata petik apel pun berkembang pesat dan menjadi salah satu daya tarik utama Kota Batu.
Sejarah wisata petik apel Batu Malang menunjukkan bagaimana perkebunan apel tidak hanya menjadi komoditas unggulan tetapi juga berkembang menjadi daya tarik wisata yang khas.
Saat ini, wisata petik apel tetap diminati wisatawan karena menawarkan pengalaman unik dan edukatif. (Mey)
Baca Juga: Sejarah Gedung Kuning Ungaran yang Melegenda