Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Senjata Tradisional Suku Sasak, Warisan Budaya yang Penuh Makna
13 Februari 2025 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Senjata Tradisional Suku Sasak,Foto:Pexels/Diz Daily](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkypv60fq10qv3ewg9qcg287.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setiap senjata bukan hanya alat untuk bertahan hidup atau berperang, tetapi juga simbol kehormatan, kekuatan, dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun.
Senjata Tradisional Suku Sasak, Warisan Budaya yang Penuh Makna
Dalam setiap bentuk dan ukiran yang ada pada senjata tersebut, tersimpan makna yang menggambarkan kedekatan masyarakat Sasak dengan alam, spiritualitas, serta tradisi yang sangat dihargai oleh leluhurnya. Berikut adalah senjata tradisional suku Sasak.
1. Keris
Keris merupakan salah satu senjata tradisional yang paling terkenal di Indonesia, tak terkecuali di Lombok. Senjata ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan, tetapi juga memiliki nilai magis dan spiritual.
Dikutip dari jurnal Leksikon yang Digunakan dalam Ritual Pepaosan Takepan Masyarakat Suku Sasak: Sebuah Kajian Etnolinguistik oleh Baiq Yuliatin,dkk (2021), keris merupakan senjata khas masyarakat suku Sasak yang diletakkan di depan di atas perut sebagai pelengkap pakaian adat masyarakat Suku.
ADVERTISEMENT
Keris suku Sasak biasanya dibuat dengan bahan logam yang dipadukan dengan ornamen khas yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Sasak.
2. Golok
Golok Sasak adalah senjata tajam berbentuk seperti parang dengan bilah yang lebih lebar. Senjata ini memiliki fungsi serbaguna, mulai dari digunakan untuk bertani hingga berperang.
Golok tradisional Sasak sering dihiasi dengan ukiran-ukiran indah pada gagangnya, yang membuatnya bukan hanya sebuah alat praktis, tetapi juga karya seni yang bernilai tinggi.
3. Sabit
Sabit Sasak memiliki bentuk melengkung yang lebih khas dan sering digunakan dalam kegiatan bertani. Meski lebih banyak digunakan untuk pekerjaan sehari-hari, sabit juga dianggap sebagai simbol ketahanan dan kesederhanaan dalam hidup masyarakat Sasak.
Sabit tradisional ini biasanya terbuat dari baja dengan gagang yang terbuat dari kayu lokal.
ADVERTISEMENT
Makna Filosofis dan Spiritualitas
Senjata tradisional suku Sasak tidak hanya dilihat sebagai benda fisik, melainkan juga sebagai simbol yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan masyarakatnya. Banyak dari senjata ini yang dipercayai memiliki kekuatan magis atau spiritual.
Sebagai contoh, keris sering dianggap sebagai pembawa keberuntungan dan pelindung dari berbagai bahaya. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini diwariskan dari generasi ke generasi dan dijaga dengan penuh kehormatan sebagai simbol warisan leluhur.
Selain itu, setiap senjata juga menggambarkan hubungan erat masyarakat Sasak dengan alam. Golok, misalnya, menggambarkan keterkaitan masyarakat dengan dunia pertanian dan kebudayaan agraris.
Sabit yang digunakan dalam kegiatan bertani mengingatkan akan pentingnya ketekunan dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak.
Itulah senjata tradisional suku Sasak bukan hanya sekadar alat untuk bertahan hidup, tetapi juga merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan filosofi hidup masyarakat Lombok. (shr)
ADVERTISEMENT