Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sistem Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam yang Diterapkan Hingga Saat Ini
11 Februari 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sistem pemerintahan Dewa-Raja memiliki arti bahwa pusat kekuasaan tertinggi ada pada raja. Kerajaan yang terletak di wilayah Jawa Tengah itu mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung Senopati ing Alogo Ngabdurrachman.
Sistem Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam
Sebelum merdeka dan menjadi negara kesatuan yang utuh, Indonesia pernah mengalami masa kerajaan. Pada masa tersebut, setiap wilayah Indonesia mempunyai kerajaan tersendiri yang salah satunya bernama Kerajaan Mataram Islam .
Kerajaan Mataram Islam diperkirakan berdiri sekitar tahun 1586. Mengutip dari buku IPS Terpadu 1B, Pujiastuti, dkk. (2007: 100), kerajaan ini bermula dari sebuah daerah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.
Mataram Islam terletak di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pusatnya ada di Kota Gede, Yogyakarta. Setiap kerajaan tentu mempunyai sistem pemerintahan untuk menjalankan aktivitasnya, begitu pula dengan Mataram Islam.
ADVERTISEMENT
Sistem pemerintahan Kerajaan Mataram Islam adalah Dewa-Raja. Mengutip dari buku Huru-hara Majapahit dan Berdirinya Kerajaan Islam di Jawa, Abdullah (2020: 186), arti sistem tersebut adalah pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak ada pada diri raja.
Layaknya pemilik kekuasaan tertinggi atau pemimpin, setiap raja mengemban tanggung jawab untuk memimpin kerajaan. Nama raja pertama Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senopati ing Alogo Sayidin.
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam
Mataram Islam sebagai kerajaan di Pulau Jawa pernah mengalami masa kejayaan. Masa kejayaan itu mencapai puncak pada masa Sultan Agung Senopati ing Alogo Ngabdurrachman.
Kembali mengutip dari buku yang sama, Pujiastuti, dkk. (2007: 100), pada masa itu, wilayah kekuasaan meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Sultan Agung bahkan pernah dua kali menyerang VOC di Batavia, yakni tahun 1628 – 1629.
ADVERTISEMENT
Sultan Agung melakukan penyerangan terhadap VOC dengan mengirimkan pasukannya ke Batavia. Pasukan tersebut dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso.
Kini, jelas bahwa sistem pemerintahan Kerajaan Mataram Islam adalah Dewa-Raja. Arti sistem kerajaan tersebut, yaitu raja atau sultan mutlak memegang kekuasaan tertinggi. (AA)