Konten dari Pengguna

Sultan Ageng Tirtayasa Raja dari Kesultanan Apa? Ini Fakta Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Juni 2024 22:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Raja dari Kesultanan. Sumber: Unsplash.com/Rizki Yulian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Raja dari Kesultanan. Sumber: Unsplash.com/Rizki Yulian
ADVERTISEMENT
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan raja dari Kesultanan Banten. Ketika menjabat sebagai raja Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa melakukan banyak macam perlawanan terhadap Belanda.
ADVERTISEMENT
Perlawanan dari Sultan Ageng Tirtayasa bahkan mampu mendesak pasukan gabungan Sultan Haji dan VOC. Selain melawan Belanda, Kesultanan Banten pun mengalami keberhasilan dalam menjalin hubungan dagang Eropa pada masa Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Raja dari Kesultanan Banten

Ilustrasi Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Raja dari Kesultanan. Sumber: Unsplash.com/Fahrul Razi
Sultan Ageng Tirtayasa adalah salah satu nama raja yang pernah menjabat di Indonesia. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan raja dari Kesultanan Banten.
Raja dengan nama asli Abdul Fatah tersebut diangkat menjadi Sultan Banten saat berusia 20 tahun. Mengutip dari buku Pahlawan Indonesia, Tim Media Pusindo (2007: 20), Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan kesejahteraan rakyat Banten.
Keinginan tersebut membuat Kesultanan Banten menolak perjanjian penguasaan atas pelabuhan oleh VOC. Bukan hanya itu, sultan dengan nama asli Abdul Fatah tersebut juga berusaha menghalangi perdagangan Belanda.
ADVERTISEMENT
Sultan Ageng Tirtayasa beserta rakyat Banten merusak kapal Belanda pada tahun 1655. Selain upaya tersebut, Kesultanan Banten juga mengalami banyak keberhasilan pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa.
Mengutip dari buku yang sama, Tim Media Pusindo (2007: 20), banten berhasil menjalin hubungan dagang dengan bekerja sama dengan pedagang Eropa. Dua di antaranya adalah kerja sama dengan Inggris dan Denmark.

Polemik pada Masa Kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa

Ilustrasi Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Raja dari Kesultanan. Sumber: Unsplash.com/T. Syarifudin Budiana
Setiap masa kepemimpinan selalu memiliki tantangan tersendiri. Hal itu terjadi juga pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa di Kesultanan Banten.
Belanda sebagai bangsa penjajah pada masa itu selalu berupaya untuk mengalahkan Banten. Belanda bahkan melakukan politik adu domba dengan memengaruhi Sultan Haji, putra Sultan Ageng Tirtayasa.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Sejarah untuk SMP/MTs VII, Soeyono dan Sudarini (2008: 127), Sultan Haji kemudian meminta pertolongan VOC untuk merebut kekuasaan Banten dari ayahnya. Perang antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji pun terjadi pada tahun 1683.
Kala itu, Sultan Haji dibantu oleh VOC. Keloyalan prajurit terhadap Sultan Ageng Tirtayasa membuat pasukannya mampu mendesak pasukan gabungan Sultan Haji dan VOC.
Kondisi itu membuat Sultan Haji menawarkan perundingan damai dan Sultan Ageng Tirtayasa pun menerimanya. Namun, tawaran tersebut ternyata hanya tipu muslihat untuk menjebak Sultan Ageng Tirtayasa.
Jadi, jelas bahwa Sultan Ageng Tirtayasa merupakan raja dari Kesultanan Banten. Sultan dengan nama asli Abdul Fatah tersebut diangkat menjadi raja Kesultanan Banten saat berusia 20 tahun. (AA)
ADVERTISEMENT