Konten dari Pengguna

Sumber Data yang Diperlukan dalam Penelitian tentang Kerajaan Majapahit

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 September 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sumber Data yang Diperlukan dalam Penelitian tentang Kerajaan Majapahit, Foto: Pexels/Polina Zimmerman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sumber Data yang Diperlukan dalam Penelitian tentang Kerajaan Majapahit, Foto: Pexels/Polina Zimmerman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian tentang Kerajaan Majapahit adalah hal yang sangat penting untuk dipahami oleh peneliti sejarah.
ADVERTISEMENT
Sumber data yang tepat akan membantu dalam mendapatkan gambaran yang akurat tentang bagaimana Kerajaan Majapahit berkembang dan berperan dalam sejarah Nusantara.
Menurut (Rahardjo, 2002 dan Djafar, 2009), Majapahit terhitung sebagai salah satu kerajaan terlama dalam periode klasik Hindu-Buddha yang pernah berdiri di Nusantara.

Sumber Data yang Diperlukan dalam Penelitian tentang Kerajaan Majapahit

Ilustrasi Sumber Data yang Diperlukan dalam Penelitian tentang Kerajaan Majapahit, Foto: Pexels/Stanislav Kondratiev
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian tentang Kerajaan Majapahit adalah sumber data yang mencakup berbagai aspek yang dapat memberikan informasi yang komprehensif mengenai sejarah, budaya, sosial, politik, dan ekonomi kerajaan tersebut.
Sumber data ini terbagi menjadi dua jenis utama yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Berikut ini penjelasannya.

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah data atau informasi yang berasal langsung dari masa atau peristiwa yang diteliti. Dalam konteks penelitian tentang Kerajaan Majapahit, sumber-sumber primer dapat mencakup prasasti, naskah kuno, artefak arkeologis, dan catatan dari orang asing.
ADVERTISEMENT
Prasasti merupakan inskripsi atau tulisan pada batu, logam, atau media lain yang dibuat pada masa Majapahit.
Prasasti ini sering kali berisi informasi penting tentang struktur pemerintahan, undang-undang, kegiatan keagamaan, ekonomi, dan interaksi politik Majapahit. Contohnya adalah Prasasti Waringin Pitu yang menyebutkan pembagian wilayah kerajaan Majapahit.
Naskah kuno seperti Negarakertagama dan Pararaton adalah catatan penting yang menceritakan sejarah kerajaan Majapahit, silsilah raja, dan kehidupan di istana.
Negarakertagama misalnya, memberikan informasi terperinci tentang Raja Hayam Wuruk dan wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Artefak seperti senjata, keramik, alat-alat rumah tangga, patung, dan candi (seperti Candi Penataran) dapat menjadi sumber informasi tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit, teknologi yang digunakan, serta kepercayaan religius yang berkembang pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Catatan dari penjelajah atau pedagang asing yang pernah mengunjungi Kerajaan Majapahit juga menjadi sumber primer penting.
Misalnya, catatan dari Ma Huan, seorang penjelajah Tiongkok, yang memberikan gambaran mengenai kehidupan di Majapahit dari sudut pandang orang luar.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah data yang berasal dari kajian atau analisis yang dilakukan oleh peneliti lain, berdasarkan sumber primer atau studi sebelumnya.
Sumber sekunder dapat mencakup buku sejarah, artikel jurnal ilmiah, tesis dan sirtasi, pameran museum dan katalog, serta dokumen arsip pemerintahan.
Buku-buku sejarah modern yang meneliti Kerajaan Majapahit dengan merujuk pada sumber-sumber primer. Buku ini sering kali memberikan interpretasi dan analisis mendalam, sehingga menjadi rujukan penting bagi peneliti yang ingin memahami konteks sejarah Majapahit.
ADVERTISEMENT
Artikel yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah yang mengkaji berbagai aspek Kerajaan Majapahit, mulai dari struktur politik, ekonomi, sistem perdagangan, budaya, hingga agama.
Artikel-artikel ini umumnya ditulis oleh para sejarawan atau arkeolog yang sudah melakukan penelitian mendalam di bidangnya.
Karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat lanjut, seperti tesis dan disertasi, juga bisa menjadi sumber sekunder yang relevan. Tesis atau disertasi sering kali menawarkan kajian baru atau analisis yang lebih terfokus pada aspek tertentu dari Kerajaan Majapahit.
Pameran-pameran di museum, baik di Indonesia maupun luar negeri, yang menampilkan koleksi terkait dengan Majapahit sering kali menyertakan katalog pameran yang dapat digunakan sebagai referensi sekunder.
Misalnya, katalog dari Museum Nasional Indonesia atau Museum Trowulan yang memiliki koleksi artefak Majapahit.
ADVERTISEMENT
Beberapa arsip atau dokumen yang disimpan oleh lembaga-lembaga pemerintahan, seperti arsip yang berkaitan dengan penelitian arkeologi dan penemuan situs-situs Majapahit, juga dapat menjadi sumber data sekunder yang bermanfaat.

3. Pendukung Lainnya

Beberapa sumber data pendukung lainnya yang juga diperlukan dalam penelitian tentang Kerajaan Majapahit, antara lain peta dan geografi, serta data iklim dan lingkungan.
Peta kuno atau modern yang meneliti wilayah Kerajaan Majapahit sangat penting untuk memahami ekspansi wilayah dan interaksi antarwilayah.
Informasi tentang kondisi iklim dan lingkungan pada masa Majapahit, yang dapat ditemukan dari penelitian arkeologi lingkungan atau geologi, bisa memberikan wawasan tentang bagaimana kondisi alam memengaruhi kehidupan masyarakat dan politik di Majapahit.
Mengetahui sumber data yang diperlukan dalam penelitian tentang Kerajaan Majapahit juga penting untuk menjaga keakuratan informasi sejarah yang disajikan. Tanpa data yang benar, peneliti mungkin akan menghadapi kesalahan interpretasi yang dapat menyesatkan.
ADVERTISEMENT