Konten dari Pengguna

Tapak Tilas Perlawanan Rakyat Singaparna pada Masa Penjajahan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Februari 2024 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perlawanan Rakyat Singaparna. Sumber: Pexels.com/SHVETS production
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perlawanan Rakyat Singaparna. Sumber: Pexels.com/SHVETS production
ADVERTISEMENT
Perlawanan rakyat Singaparna merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Pada masa tersebut, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap kebijakan pendudukan militer Jepang.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan perlawanan tersebut adalah Jepang memaksa rakyat untuk melakukan seikeirei yang merupakan upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang. Cara tersebut dianggap sebagai tindakan menyekutukan Tuhan oleh K. H. Zainal Mustafa.

Perlawanan Rakyat Singaparna pada Masa Penjajahan

Ilustrasi Perlawanan Rakyat Singaparna. Sumber: Pexels.com/Mikhail Nilov
Indonesia merupakan bangsa yang tangguh dan selalu sigap dalam melawan ketidakadilan dari para penjajah, baik itu bangsa Belanda maupun Jepang. Salah satu perlawanan yang pernah terjadi di Indonesia adalah perlawanan rakyat Singaparna.
Layaknya sebuah perlawanan, peristiwa tersebut juga mempunyai kronologi yang jelas, mulai dari latar belakang hingga pecahnya perlawanan. Berikut ringkasan kronologi perlawanan dari rakyat Singaparna pada masa penjajahan Jepang.

A. Latar Belakang Perlawanan

Dikutip dari buku IPS 3A SMP/MTs Kelas IX, Kurnia (2007: 45), munculnya perlawanan rakyat berawal dari paksaan Jepang untuk melakukan seikeirei, yaitu upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang yang dianggap dewa dengan cara membungkukkan badan ke arah timur laut (Tokyo).
ADVERTISEMENT
K. H. Zainal Mustafa menganggap kegiatan tersebut sebagai tindakan menyekutukan Tuhan yang secara tegas dilarang oleh agama Islam. Zainal Mustafa kemudian melarang rakyat untuk melakukan seikeirei, menyetor padi, dan bekerja untuk tentara Jepang.
Selain melarang rakyat melakukan hal-hal tersebut, Zainal Mustafa juga mempersiapkan santri-santrinya dengan mempertebal keyakinan agama dan mengajarkan bela diri. Tujuan tindakan itu adalah guna menghindari segala kemungkinan yang terjadi.

B. Pecahnya Perlawanan

Ketika mengetahui larangan serta antisipasi Zainal Mustafa, Jepang mengirim utusan untuk melakukan penangkapan. Utusan tersebut tidak berkenan untuk berkompromi sehingga dikeroyok massa dan melarikan diri ke Tasikmalaya.
Kondisi itu membuat Jepang semakin geram dan mengirim pasukan untuk menggempur Sukamanah dan menangkap Zainal Mustafa. Pertempuran pun akhirnya meletus pada 25 Februari 1944.
ADVERTISEMENT

C. Akhir Perlawanan

Pertempuran tersebut mengakibatkan banyak tentara Jepang luka-luka, bahkan gugur. Walaupun demikian, ratusan rakyat Singaparna pun turut menjadi korban karena tidak memiliki persenjataan yang sebanding dengan Jepang.
Setelah perjuangan panjang, K. H. Zainal Mustafa dan pengikutnya tertangkap dan dimasukkan ke tahanan di Tasikmalaya. Setelah mengalami siksaan berat di penjara, Zainal Mustafa dihukum mati.
Demikian diketahui bahwa perlawanan rakyat Singaparna berlangsung sekitar setahun sebelum Indonesia merdeka, yakni 25 Februari 1944. Adapun tokoh pahlawan di balik perlawanan tersebut adalah K. H. Zainal Mustafa. (AA)