Konten dari Pengguna

Tari Kipas Pakarena: Sejarah dan Maknanya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 Januari 2025 8:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tari kipas pakarena, Pexels/Cody Hammer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari kipas pakarena, Pexels/Cody Hammer
ADVERTISEMENT
Tari kipas pakarena merupakan tarian tradisional yang menggunakan kipas sebagai properti utamanya. Tarian ini umum ditampilkan dalam acara-acara besar, seperti upacara adat dan perayaan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Tradisi Mappaenre Bunge dalam Perspektif Agama dan Kesehatan, Mutmainna, dkk., (2024:17), dijelaskan bahwa tari kipas ditarikan oleh para gadis yang diiringi dengan alunan lagu.
Sama halnya dengan warisan budaya lainnya, tarian yang sudah ada sejak masa kejayaan kerajaan Gowa ini juga dikaitkan dengan cerita rakyat dan mitos yang berkembang di masyarakat.

Sejarah dan Makna Tari Kipas Pakarena

Ilustrasi tari kipas pakarena, Pexels/cottonbro studio
Warisan budaya Indonesia dengan nama tari kipas pakarena berasal dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pada zaman dahulu, tarian ini digunakan sebagai media pemujaan kepada para dewa.
Awal perkembangannya, kira-kira di abad ke-14, namanya masih dikenal dengan sebutan sere jaga yang berarti waspada atau sadar.
Namanya kemudian berubah menjadi pakarena karena ada perubahan fungsi. Dalam bahasa Makassar, istilah tersebut sendiri berasal dari kata pa'karena yang berarti main kipas.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-16, tari kipas pakarena menjadi tarian resmi di istana Kerajaan Gowa. Seiring berjalannya waktu, tarian tersebut ditampilkan pada berbagai acara, mulai dari penyambutan pengantin hingga hari besar kenegaraan.
Perlu diketahui, setiap gerakannya mengandung makna filosofi yang sangat mendalam, bahkan jarang terpikirkan oleh kebanyakan orang. Berikut beberapa di antaranya:
Faktanya, tarian kipas pakarena tidak hanya ada satu jenis, melainkan terbagi ke dalam tiga versi, mulai dari versi asli dari Kerajaan Gowa, versi dari Kerajaan Tallo, dan versi kontemporer dengan sentuhan modern.
Secara garis besar, gerakan dalam tariannya menggambarkan perpisahan antara Boting Langi (khayangan) dengan Lino (bumi). Tarian ini juga menyampaikan ajaran kepada masyarakat Lino untuk bercocok tanam, berternak, atau berburu.
ADVERTISEMENT
Demikianlah ulasan mengenai sejarah tari kipas pakarena dan makna filosofisnya yang ternyata sangat menarik untuk diulik lebih dalam.