Konten dari Pengguna

Terusan Suez: Sejarah dan Peranannya dalam Perdagangan Dunia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 Januari 2025 21:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Terusan Suez. Foto: Pexels.com/Eric Seddon
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Terusan Suez. Foto: Pexels.com/Eric Seddon
ADVERTISEMENT
Terusan Suez merupakan salah satu saluran air buatan yang menghubungkan dua samudra besar di dunia.
ADVERTISEMENT
Keberadaannya menjadi penghubung vital antara Eropa dan Asia. Terdapat banyak hal menarik yang membuat terusan ini tidak hanya penting bagi perdagangan, tetapi juga sejarah geopolitik dunia.

Terusan Suez

Ilustrasi Terusan Suez. Foto: Pexels.com/Earl Andre Roca
Terusan Suez berada di negara Mesir, membentang sepanjang 193 kilometer dari Pelabuhan Said di Laut Mediterania hingga Suez di Laut Merah.
Mengutip dari p2k.stekom.ac.id, pembangunan terusan ini dimulai pada abad ke-19 dan selesai pada tahun 1869, berkat prakarsa insinyur Prancis, Ferdinand Vicomte de Lesseps.
Dengan dibukanya terusan ini, jalur perdagangan internasional mengalami transformasi besar, menghemat waktu perjalanan antara Eropa dan Asia.
Sebelumnya, kapal-kapal yang melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia harus mengelilingi benua Afrika yang memakan waktu berbulan-bulan.
Keberadaan Terusan Suez mengubah pola perdagangan dunia, membuat jalur transportasi lebih efisien, dan mempersingkat waktu pengiriman barang.
ADVERTISEMENT
Terusan Suez dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian utara yang menghubungkan Laut Mediterania ke Danau Great Bitter, dan bagian selatan yang menghubungkan Danau Great Bitter dengan Teluk Suez.
Keberadaan terusan ini tidak hanya menguntungkan dari segi perdagangan, tetapi juga menjadi aset strategis dalam konflik-konflik militer internasional.
Selama Perang Dunia I, posisi Suez yang strategis membuatnya menjadi objek rebutan antara Sekutu dan kekuatan Poros, khususnya Jerman dan Turki Ottoman.
Pada tahun 1956, terusan ini mengalami peristiwa penting yang dikenal dengan nama Krisis Suez.
Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser, mengambil keputusan untuk menasionalisasi Terusan Suez, yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing.
Langkah ini memicu reaksi keras dari Prancis, Inggris, dan Israel, yang kemudian melakukan intervensi militer. Namun, melalui tekanan dari PBB, Amerika Serikat, dan Uni Soviet, konflik ini dapat segera dihentikan.
ADVERTISEMENT
Konflik lebih lanjut terjadi pada Perang Enam Hari tahun 1967, di mana Israel kembali menguasai terusan ini dan menutup akses pengiriman dari Mesir.
Baru pada Perang Yom Kippur 1973, pasukan Mesir berhasil merebut kembali Terusan Suez, meskipun pada akhirnya Israel mampu mengatasi serangan balik.
Walaupun Mesir kalah dalam pertempuran tersebut, negara ini meraih kemenangan diplomatik, yang akhirnya membuka kembali Terusan Suez pada tahun 1975.
Terusan Suez memainkan peran yang sangat vital dalam jalur perdagangan internasional dengan menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah.
Kanal ini berfungsi sebagai salah satu penghubung strategis yang menghubungkan Timur dengan Barat secara langsung.
Keberadaan terusan ini mempercepat pergerakan barang dan energi dari satu benua ke benua lainnya, memberikan pengaruh besar terhadap perdagangan global.
ADVERTISEMENT
Salah satu fungsi terpenting dari Terusan Suez adalah sebagai penghubung antara Eropa dan Asia.
Sebelum kanal ini dibangun, kapal harus mengelilingi Benua Afrika untuk melakukan perjalanan antara dua benua tersebut.
Dengan adanya Terusan Suez, perjalanan kapal dapat dipersingkat, yang berarti pengurangan waktu tempuh dan biaya operasional. Hal itu menjadikan Terusan Suez sebagai salah satu jalur pelayaran yang paling sibuk di dunia.
Selain itu, Terusan Suez juga berperan penting dalam mengangkut minyak dan gas alam cair.
Sebagian besar pengiriman minyak dunia melewati kanal ini, dengan estimasi sekitar tujuh hingga sepuluh persen dari total minyak dunia melewati jalur ini.
Tidak hanya minyak, gas alam cair juga menjadi komoditas utama yang diangkut melalui terusan ini, yang juga memainkan peranannya dalam pasar energi global.
ADVERTISEMENT
Bagi ekonomi Mesir, Terusan Suez merupakan pendorong pertumbuhan yang signifikan.
Pendapatan yang diperoleh dari tol pelayaran serta kegiatan terkait lainnya memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara tersebut.
Selain itu, sejak diperluas pada tahun 2015, kanal ini mampu menangani kapal-kapal yang lebih besar, meningkatkan kapasitas dan efisiensi perdagangan internasional.
Hal ini membuka peluang baru bagi pelayaran dan memungkinkan Mesir untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak dari jalur vital ini.
Secara keseluruhan, Terusan Suez tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi yang menghubungkan dua lautan, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap perekonomian global, efisiensi perdagangan, serta distribusi energi dunia. (Shofia)