Konten dari Pengguna

Tradisi Anak Lahir Bulan Safar dalam Kepercayaan Masyarakat Banjar

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 September 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi anak lahir bulan safar, foto: unsplash/Raihan Fikri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi anak lahir bulan safar, foto: unsplash/Raihan Fikri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Banjar yang merupakan penduduk asli Kalimantan Selatan. Mereka memiliki keyakinan bahwa bulan Safar adalah bulan yang penuh dengan bencana dan musibah. Bagi kepercayaan masyarakat Banjar memiliki tradisi anak lahir bulan safar.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan ini berasal dari cerita turun-temurun bahwa pada bulan safar tersebut sering terjadi. Tradisi ini dilakukan untuk menyeimbangkan kehidupan anak yang baru lahir.

Tradisi Anak Lahir Bulan Safar

Ilustrasi tradisi anak lahir bulan safar, foto: unsplash/Mahmur Marganti
Apa itu tradisi anak lahir bulan safar? Dikutip dari jurnal AL-BANJARI, Siti Faridah dan Mubarak (2012:77–92) keluarga yang dikaruniai anak di bulan safar merasa perlu melaksanakan tradisi batimbang untuk menghindari perilaku buruk pada anak tersebut.
Dalam tradisi ini, anak yang lahir di bulan safar akan ditimbang berat badannya sebagai simbol agar tumbuh kembangnya sesuai dengan harapan dan menjadi anak yang baik serta patuh.
Bagi suku Banjar, bulan Safar dianggap membawa sial. Mereka menghindari melakukan acara-acara penting seperti pernikahan di bulan ini, karena dipercaya pernikahan yang dilakukan di bulan Safar bisa berakhir tidak harmonis, bahkan bercerai.
ADVERTISEMENT
Wanita hamil juga sering berdoa agar tidak melahirkan di bulan Safar. Jika bayinya lahir di bulan ini, maka harus dilakukan ritual Batimbang untuk mencegah anak tersebut tumbuh nakal, bodoh, atau keras kepala.
Selain itu, bulan Safar juga dianggap tidak baik untuk memulai proyek besar seperti membangun rumah atau memulai usaha, karena dipercaya bisa membawa masalah dan kegagalan.

Tujuan Tradisi Batimbang di Bulan Safar

Ilustrasi tradisi anak lahir bulan safar, foto: unsplash/Mahmur Marganti
Dikutip dari jurnal Studi Islam dan Humaniora, M. Syahran Jailani dan Nurhasanah (2018:249-276) beberapa tujuan tradisi batimbang atau tradisi anak lahir bulan safar adalah sebagai berikut.

1. Tolak Bala

Tradisi ini bertujuan untuk melindungi anak yang lahir di bulan Safar dari perilaku buruk serta bencana yang bisa menimpa mereka dan keluarganya.
ADVERTISEMENT

2. Melestarikan Tradisi Nenek Moyang

Batimbang adalah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, bukan hanya untuk melindungi anak, tetapi juga untuk menjaga warisan leluhur.

3. Menghilangkan Kekhawatiran

Tradisi ini juga dimaksudkan untuk menghilangkan rasa khawatir yang dirasakan keluarga terhadap anak yang lahir di bulan Safar.
Itu tadi mengenai tradisi anak lahir bulan safar dalam masyarakat Banjar. Tradisi ini merupakan bagian dari ritual adat yang telah diadaptasi dengan nilai-nilai agama dan mencerminkan akulturasi budaya.