Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tradisi Gowok untuk Persiapan Pernikahan
11 Mei 2025 21:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal dengan berbagai macam budaya dan tradisi yang menarik untuk dijelajahi. Salah satunya adalah yang berasal dari Jawa, khususnya Banyumas, yaitu tradisi gowok.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dikenal dengan istilah gowokan, yaitu tradisi dalam mempersiapkan pernikahan khususnya bagi remaja laki-laki. Persiapannya lebih terfokus atau diarahkan pada pendidikan seks.
Mengenal Tradisi Gowok
Apa itu tradisi gowok? Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Gowokan, Persiapan Pernikahan Laki-Laki Banyumas oleh Dyah Siti Septiningsih (2010:4) gowok adalah profesi dari seorang perempuan.
Perempuan ini biasanya adalah seorang ronggeng yang usianya 23 sampai 30 tahun. Ia akan memberikan pemahaman tentang pendidikan seks kepada laki-laki yang akan menikah.
Interaksi antara gowok dengan laki-laki ini disebut dengan istilah gowokan. Gowokan hidup di wilayah Banyumas tradisional.
Masyarakat setempat percaya bahwa laki-laki merupakan “guru laki” atau kepala rumah tangga yang harus mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang suami dan kekuatan bagi keluarga.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, laki-laki harus mendapatkan ilmu mengenai hubungan seks tersebut yang tidak mungkin didapatkannya dari orang tua.
Tahapan Tradisi Gowok
Dikutip dari jurnal yang sama berikut adalah ritual dan langkah-langkah dalam tradisi gowok.
1. Menentukan Gowok
Penentuan gowok dilakukan saat lamaran diterima oleh keluarga perempuan dan tanggal pernikahan sudah ditentukan. Kedua keluarga akan mencari gowok mana yang akan dipilih untuk memberikan pendidikan kepada calon pengantin laki-laki.
2. Transaksi dengan Gowok
Setelah dua keluarga menentukan gowok, maka keluarga akan menghubungi gowok yang dimaksud. Jika gowok menyanggupi, kemudian dilakukan transaksi.
Transaksinya adalah pihak keluarga akan memberikan mahar sama seperti yang akan diberikan pada calon pengantin perempuan.
Selain itu, akan ditambah dengan sejumlah “bebungah” atau hadiah berupa uang sesuai kesepakatan bersama.
ADVERTISEMENT
3. Calon Pengantin Laki-Laki Diserahkan pada Gowok
Setelah transaksi dilakukan, calon pengantin laki-laki akan diserahkan sepenuhnya kepada gowok. Pendidikan dapat dilakukan di rumah gowok atau di rumah calon pengantin laki-laki.
Gowok akan memberikan pelajaran kepada calon pengantin laki-laki tentang seluk beluk rumah tangga. Baik hubungan seks, bagaimana memperlakukan istri dengan baik, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, gowok akan mempersiapkan calon pengantin laki-laki agar siap pada malam pertamanya. Memastikan laki-laki tersebut dapat melakukannya dengan percaya diri.
Selama proses ini, gowok dan calon pengantin laki-laki hanya tinggal berdua dengan dapur yang terpisah. Hal ini dimaksudkan agar mereka memang melakukan aktivitas sebagai sepasang suami istri.
Masa pergowokan ini biasanya berlangsung hanya beberapa hari saja, paling lama satu minggu. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini telah memudar dari sejarah dan hanya menyisakan cerita keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun zaman terus berkembang, namun esensi dari tradisi gowok tetap relevan yang mengajarkan tentang persiapan diri dalam membangun sebuah pernikahan agar kokoh dan bahagia. (BrenM)