news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tradisi Mudik dan Perkembangannya di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Maret 2025 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Mudik dan Perkembangannya di Indonesia, Unsplash/Aldrin Rachman Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Mudik dan Perkembangannya di Indonesia, Unsplash/Aldrin Rachman Pradana
ADVERTISEMENT
Tradisi mudik merupakan kebiasaan tahunan yang dilakukan oleh banyak masyarakat, terutama menjelang hari raya. Momen ini menjadi waktu yang dinantikan untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai ajang silaturahmi, mudik juga mencerminkan ikatan emosional yang kuat antara perantau dengan tempat asalnya.
Meski sering dihadapkan pada tantangan seperti kemacetan dan biaya perjalanan yang tinggi, tradisi ini tetap dijalani dengan penuh semangat dan kebahagiaan.

Tradisi Mudik dan Perkembangannya

Ilustrasi Tradisi Mudik dan Perkembangannya, Unsplash/Aldrin Rachman Pradana
​Tradisi mudik adalah tradisi tahunan di Indonesia yang melibatkan perantau kembali ke kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga.
Mengutip dari ugm.ac.id, istilah "mudik" berasal dari bahasa Melayu, yaitu "udik," yang berarti hulu atau ujung. Secara historis, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai sering bepergian ke hilir untuk bekerja dan kembali ke hulu saat sore hari.
Dalam konteks modern, mudik merujuk pada perjalanan kembali ke kampung halaman menjelang hari raya, terutama Idul Fitri. ​
ADVERTISEMENT
Tradisi mudik telah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Pada masa Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam, para pejabat yang ditugaskan di luar kerajaan akan pulang ke kampung halaman pada hari-hari tertentu untuk menghormati leluhur.
Fenomena mudik menjadi lebih masif pada tahun 1960-an hingga 1980-an, seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan perpindahan penduduk dari desa ke kota. ​
Dalam perkembangannya, esensi mudik mengalami perubahan. Pada awalnya, mudik merupakan momen untuk melepas rindu dan mempererat ikatan emosional dengan keluarga di kampung halaman.
Namun, seiring perubahan gaya hidup dan peningkatan status sosial, mudik juga menjadi ajang untuk menunjukkan pencapaian selama merantau. ​
Pemerintah Indonesia turut mendukung tradisi mudik dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai, seperti pembangunan jalan tol dan peningkatan layanan transportasi umum, guna memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa masjid di sepanjang jalur mudik menyediakan fasilitas bagi pemudik untuk beristirahat dan beribadah, mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial dalam budaya Indonesia. ​
Secara keseluruhan, tradisi mudik mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat di Indonesia, serta terus berkembang seiring perubahan zaman dan dinamika sosial masyarakat.
Itulah penjelasan mengenai tradisi mudik dan perkembangannya di Indonesia.