Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Iki Palek, Ritual Potong Jari usai Keluarga Meninggal
14 September 2024 0:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemotongan jari bukan dilakukan oleh orang yang sudah meninggal, melainkan keluarga yang ditinggalkan. Mungkin potong jari menjadi hal yang mengerikan bagi orang biasa. Namun, suku Dani memaknainya sebagai arti yang mendalam.
Tradisi Iki Palek
Sebagaimana tradisi yang diwariskan turun temurun, potong jari dilakukan sebagai bentuk, kebersatuan, kerukunan, dan kekuatan dari sebuah keluarga.
Apabila satu anggota keluarga ada yang meninggal, maka keluarga yang ditinggalkan akan dipotong satu jari. Biasanya yang melakukan demikian adalah wanita.
Namun, bukan hanya para wanita saja, beberapa pria juga ikut melakukannya karena turut merasakan kesedihan yang mendalam. Para pria biasanya tidak memotong jarinya, melainkan memotong kulit telinga.
Seperti kalimat wene opakima dapulik welaikarek mekehasik, yang artinya lambang hidup bersama satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah, dan juga satu asal.
ADVERTISEMENT
Proses pemotongan dimulai dengan melilit jari yang kemudian dibacakan mantra. Jari akan dililit benang sampai merasakan mati rasa. Kemudian langsung dipotong agar darah yang keluar tidak terlalu banyak.
Sebenarnya ada dua cara dalam proses pemotongan jari, yaitu para wanita bisa menggigit jari hingga terputus atau bisa langsung menggunakan kapak atau pisau.
Lalu, luka pada jari tangan akan diikat dengan daun dan akan mengalami masa penyembuhan alami kurang lebih satu bulan.
Jika orang tua meninggal, maka akan memotong dua ruas jari sekaligus, sedangkan untuk saudara hanya satu ruas jari saja yang akan dipotong.
Kini proses Iki Palek di suku Dani tidak semasif dulu. Meski demikian, di suku tersebut masih ada beberapa orang yang mengalami jari dipotong.
ADVERTISEMENT
Melalui tradisi Iki Palek, semoga masyarakat laindapat mengambil beberapa hal yang positif. Suku Dani terkenal memiliki kebersamaan yang erat. Mereka rela dipotong jarinya agar merasakan rasa sakit mendalam ketika ditinggal anggota keluarga.