news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tradisi Sedekah Laut yang Dilakukan Masyarakat Pesisir

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Maret 2025 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Sedekah Laut, Foto: Unsplash/Matan Levanon
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Sedekah Laut, Foto: Unsplash/Matan Levanon
ADVERTISEMENT
Tradisi sedekah laut merupakan salah satu ritual budaya yang berkembang di sejumlah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini tidak hanya merupakan bagian dari budaya lokal, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi masyarakat pesisir.
Mengutip Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Ardi A. & Trisna S., (2022: 45), sedekah laut dilakukan masyarakat sebagai bentuk syukur atas hasil tangkapan ikan, serta berdoa agar hasil tangkapan terus melimpah dan para nelayan diberikan keselamatan.

Tradisi Sedekah Laut dan Sejarahnya

Ilustrasi Tradisi Sedekah Laut, Foto: Unsplash/Cassiano Psomas
Sejarah sedekah laut dimulai setelah runtuhnya Kerajaan Pajajaran, yang diserang oleh pasukan dari Mataram, Cirebon, dan Banten. Rakyatnya melarikan diri ke berbagai arah, termasuk mengikuti putri Nyi Dewi Purnamasari bersama suaminya.
Pelarian Nyi Dewi Purnamasari membawa mereka ke sebuah lokasi di tepi Kali Cidadap, di mana ia mendirikan Kapuunan Dadap Malang. Ketika persembunyiannya ditemukan, terjadilah perkelahian yang tak bisa dielakkan.
ADVERTISEMENT
Perkelahian antara suami Nyi Dewi Purnamasari dan Jaya Antea berlangsung di Gunung Jayanti. Namun, sang suami tewas karena ditenggelamkan. Sementara itu, Jaya Antea terbunuh oleh pengikut putri.
Nyi Dewi Purnamasari akhirnya melahirkan seorang putri dan Kapuunan berpindah ke Pangabuhan. Setelahnya, putri dan para pelaut sering melakukan penyembelihan rusa di Bukit Alat Tangtu, dan darahnya digunakan untuk mengolesi perahu.

Pelaksanaan Tradisi Sedekah Laut

Ilustrasi Tradisi Sedekah Laut, Foto: Unsplash/Cassiano Psomas
Tradisi sedekah laut dimulai pada tahun 1960 dan diperingati setiap tanggal 6 April. Tradisi ini melibatkan berbagai prosesi, seperti upacara tradisional yang mencakup pelepasan sesaji ke laut dengan harapan agar tangkapan ikan meningkat.
Selain sebagai bentuk rasa syukur dan doa, tradisi ini juga menjadi kesempatan bagi para nelayan untuk bersilaturahmi, mengingat mereka jarang bertemu karena sehari-hari berada di laut untuk mencari ikan.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah memiliki sebutan berbeda untuk tradisi ini. Misalnya, masyarakat Banyuwangi menyebutnya Petik Laut, sedangkan di Trenggalek dikenal dengan nama Larung Sembonyo.
Demikianlah penjelasan mengenai tradisi sedekah laut yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat pesisir. (Nab)