Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Tujuan Upacara Bakar Batu di Papua dan Maknanya
6 Maret 2025 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tujuan upacara bakar batu di Papua berkaitan erat dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat. Upacara ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian penting dalam berbagai peristiwa adat.
ADVERTISEMENT
Tradisi bakar batu berawal dari suku yang berada di bagian pedalaman, yaitu Lembah Baliem yang telah terkenal cara memasaknya dengan cara membakar batu.
Upacara ini diadakan sebagai salah satu prosesi dalam upacara kematian dan merupakan ritual tradisi. Bukan hanya itu saja, upacara bakar batu juga digunakan saat terjadi perdamaian setelah terjadinya perang antar suku.
Tujuan Upacara Bakar Batu di Papua
Dikutip dari situs fahmiyahya.web.ugm.ac.id dan buku Mengenal Tarian dan Seni Papua, Dewi Nurhayati, (2010:56), upacara bakar batu yang dilaksanakan masyarakat di Papua bertujuan untuk sebagai wujud rasa syukur, ajang berkumpul, dan saling memaafkan.
Budaya ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan berkat dan rezeki yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
Tradisi bakar batu ini juga digunakan sebagai ajang untuk berkumpul bagi masyarakat setempat. Dalam acara ini akan terlihat bagaimana hubungan solidaritas dan kebersamaan di antara warga Papua.
Tujuan upacara bakar batu di Papua lainnya adalah saling memaafkan.
Layaknya masyarakat Muslim yang saling bermaaf-maafan di hari Lebaran, di dalam adat papua, masyarakatnya juga melakukan hal yang sama, yaitu sebagai ungkapan saling memaafkan di antara masyarakat.
Upacara bakar batu ini tujuannya hampir sama dengan selamatan atau kenduri di Pulau Jawa. Tujuan utamanya adalah untuk mempersembahkan korban sesajen pada roh atau dewa tetapi sekarang disertai dengan doa.
Doa dapat dilakukan dengan cara Islam, Kristen atau dengan doa agama lain. Tetapi ada juga yang tetap dengan mengucapkan mantra gaib purba.
ADVERTISEMENT
Makna Upacara Bakar Batu di Papua
Makna upacara bakar batu di Papua tidak hanya sebatas pada proses memasak makanan secara tradisional tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Dikutip dari jurnal Tradisi Ritual Bakar Batu pada Masyarakat Suku Dani di Distrik Kalome Kabupaten Puncak Jaya Propinsi Papua, Milele Nipur, upacara bakar batu di Papua memiliki beragam makna, yakni:
1. Solidaritas
Tradisi ritual bakar batu yang dilakukan masyarakat Papua meningkatkan solidaritas antar masyarakat yang kini hidup dalam lingkungan yang berbeda yang tidak sama seperti lingkungan di desa.
2. Mempertahankan Identitas
Tradisi bakar batu yang masih dipertahankan oleh masyarakat Papua merupakan simbol kebersamaan dan kesakralan hidup sosial.
Tradisi ini sebagai relasi antara leluhur yang telah meninggal dan anggota yang masih hidup terus dibangun demi mempertahankan nilai-nilai hidup dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Melestarikan Budaya Leluhur
Tradisi ritual bakar batu dilakukan untuk melestarikan budaya leluhur yang dimiliki oleh masyarakat Papua. Ritual ini juga berguna sebagai sarana memberikan pengetahuan kepada anggota suku yang memiliki keturunan.
Tujuan upacara bakar batu di Papua tidak hanya tercermin dalam prosesnya tetapi juga dalam pesan kebersamaan dan nilai-nilai luhur yang dikandungnya. (Mey)