Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Upacara Adat Makassar yang Masih Terus Dilestarikan
14 November 2024 3:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Upacara adat Makassar menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Tradisi-tradisi ini mengandung nilai-nilai luhur dan menyatukan masyarakat dalam perayaan yang penuh makna, terutama sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur serta ungkapan syukur kepada Tuhan atas berbagai berkat.
Berbagai upacara adat ini dilaksanakan dalam berbagai momen istimewa, mulai dari acara pernikahan hingga panen raya.
Upacara Adat Makassar
1. Upacara Adat Ma'baca-baca
Dikutip dari sulsel.kemenag.go.id, Ma'baca-baca adalah upacara yang dilaksanakan pada berbagai acara besar seperti Lebaran, pernikahan, akikah, sunatan, atau saat menempati rumah baru.
Dalam pelaksanaannya, tokoh masyarakat, sesepuh, atau imam masjid memimpin doa bersama, memohonkan keselamatan, keberkahan, dan perlindungan bagi keluarga penyelenggara.
ADVERTISEMENT
Tradisi Ma'baca-baca mengandung harapan agar kehidupan keluarga yang menjalankan upacara tersebut senantiasa diberkahi.
2. Upacara Adat Padekko
Upacara ini khususnya dilakukan oleh masyarakat Gowa untuk menyambut masa panen.
Melalui upacara ini, masyarakat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah, sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan.
Masyarakat berkumpul bersama untuk berbagi makanan dan melakukan ritual syukur.
Upacara Padekko tidak hanya menjadi wujud terima kasih, tetapi juga merekatkan hubungan antarwarga dalam komunitas yang lebih besar.
3. Upacara Adat Accera Kalompoang
Upacara ini dilakukan setiap Hari Raya Idul Adha selama dua hari berturut-turut. Tujuan upacara ini adalah membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa yang saat ini disimpan di Museum Balla Lompoa.
Upacara ini dilakukan oleh keturunan langsung keluarga kerajaan untuk menjaga warisan leluhur dan mengukuhkan nilai-nilai sejarah serta budaya Kerajaan Gowa.
ADVERTISEMENT
Prosesi Accera Kalompoang menjadi simbol penghormatan terhadap kejayaan masa lalu dan upaya menjaga keagungan warisan budaya agar tetap hidup di tengah masyarakat modern.
4. Upacara Adat Mappadendang
Upacara ini merupakan ritual syukur atas panen padi. Dalam upacara ini, masyarakat menumbuk gabah di dalam lesung besar secara berirama, menciptakan suara yang menjadi musik tradisional khas untuk mengiringi prosesi.
Suara tumbukan ini dianggap sebagai simbol kerukunan dan kerja sama antarwarga, mengingatkan warga pada pentingnya persatuan dan gotong-royong untuk kemakmuran bersama.
Mappadendang tidak hanya memiliki aspek ritual, tetapi juga menjadi hiburan yang menyatukan masyarakat dalam suasana penuh kebahagiaan.
Berbagai upacara adat Makassar ini memperlihatkan pentingnya nilai kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, serta rasa syukur kepada Tuhan dalam budaya Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan upacara-upacara tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat Makassar terus menjaga tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang, sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. (Shofia)