Konten dari Pengguna

Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan yang Terkait dengan Musim Panen

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Juni 2024 21:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan. Sumber: Unsplash.com/Sergio Camalich
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan. Sumber: Unsplash.com/Sergio Camalich
ADVERTISEMENT
Mappadendang merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia, tepatnya di Sulawesi Selatan. Upacara adat Mappadendang di Sulawesi Selatan mempunyai kaitan dengan musim panen.
ADVERTISEMENT
Keterkaitan itu dapat terjadi karena Mappadendang adalah ritual untuk syukuran panen padi. Oleh karena itu, Mappadendang sering kali dilakukan setelah momen panen raya ketika memasuki musim kemarau.

Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan

Ilustrasi Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan. Sumber: Unsplash.com/Antonio Araujo
Indonesia saat ini mempunyai 38 provinsi membuatnya memiliki banyak macam tradisi. Salah satu contoh tradisi Indonesia adalah upacara adat Mappadendang di Sulawesi Selatan.
Mengutip dari laman Sulsel, disbudpar.sulselprov.go.id, Mappadendang adalah ritual untuk syukuran panen padi. Tradisi tersebut berasal dari masyarakat Bugis sejak masa lampau.
Masyarakat Sulawesi Selatan umumnya melakukan Mappadendang setelah momen panen raya atau ketika memasuki musim kemarau. Ritual tersebut biasanya melibatkan enam perempuan dan tiga laki-laki beserta sejumlah perlengkapan upacara adat.

Cikal Bakal dan Esensi Upacara Mappadendang

Ilustrasi Upacara Adat Mappadendang di Sulawesi Selatan. Sumber: Unsplash.com/moondzeyr
Setiap upacara adat di Indonesia umumnya mempunyai sejarah tersendiri, termasuk Mappadendang. Mappadendang memang berasal dari masyarakat Bugis pada masa lampau, khususnya kebiasaan para petani.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Eksistensi Nilai-Nilai Lokal Pertanian, Irmayani, dkk. (2022: 15), Mappadendang berawal dari adat panen atau kebiasaan yang dilakukan oleh para petani ketika sedang panen. Kebiasaan tersebut, antara lain:
Dikutip dari buku yang sama, Irmayani, dkk. (2022: 16), Mappadendang memiliki pemimpin, yakni orang tua atau tokoh adat yang sudah berpengalaman. Walaupun secara umum mempunyai kaitan dengan panen padi, ternyata Mappadendang punya makna lain.
Mappadendang mempunyai nilai magis tersendiri berupa pensucian gabah. Maksudnya adalah gabah masih terikat dengan batang dan terhubung dengan tanah.
Gabah tersebut nantinya akan menyatu dengan manusia. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menyucikan gabah agar lebih berkah.
Kini, diketahui bahwa upacara adat Mappadendang di Sulawesi Selatan mempunyai kaitan dengan musim panen. Tradisi tersebut berawal dari masyarakat Bugis dan masih lestari hingga sekarang karena menjadi salah satu pertunjukan bagi wisatawan. (AA)
ADVERTISEMENT