Konten dari Pengguna

Usaha Bani Abbasiyah di bawah Kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 September 2024 7:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Usaha Bani Abbasiyah di bawah Kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad, Pexels/Konevi
zoom-in-whitePerbesar
Usaha Bani Abbasiyah di bawah Kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad, Pexels/Konevi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebutkan usaha-usaha Bani Abbasiyah di bawah kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad dalam melawan Daulah Umayyah​ merupakan pertanyaan yang sering muncul dalam mata pelajaran sejarah Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun 750M.
ADVERTISEMENT
Dinasti khalifah Umayyah digulingkan oleh revolusi rakyat yang bermula di wilayah timur dunia Muslim, terutama di Khurasan. Dinasti Abbasiyah menggantikan Umayyah dan memerintah kekhalifahan Muslim sampai tahun 1258M.

Usaha-usaha Bani Abbasiyah dalam Melawan Daulah Umayyah​

Usaha Bani Abbasiyah di bawah Kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad, Pexels/Konevi
Sebutkan usaha-usaha Bani Abbasiyah di bawah kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad dalam melawan Daulah Umayyah memiliki jawaban yang kompleks. Inilah usaha Bani Abbasiyah di bawah kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad.

1. Mengenal Ibrahim bin Muhammad

Abu Ishaq Ibrahim bin Muḥammad bin Alī bin Abd Allāh bin al-Abbās lebih dikenal sebagai Ibrahim al-Imam. Ibrahim bin Muhammad adalah pemimpin keluarga Abbasiyah dan gerakan Hashimiyya.
Gerakan ini mempersiapkan dan meluncurkan Revolusi Abbasiyah melawan Kekhalifahan Umayyah. Ibrahim bin Muhammad mewarisi kepemimpinan gerakan tersebut dari ayahnya yang bernama Muhammad.
ADVERTISEMENT

2. Rencana Revolusi Abbasiyah

Kekhalifahan Umayyah pada puncak kekuasaannya sekitar  tahun 740 sebelum Pemberontakan Berber dan Revolusi Abbasiyah. Ibrahim mengambil alih kepemimpinan Hashimiyya setelah kematian ayahnya.
Gerakan tersebut memasuki fase baru yang lebih militan. Beberapa da'i mendesak Ibrahim untuk segera melancarkan pemberontakan, tetapi dia menolak.
Hasimiyya Khurasani tampaknya telah meminta seorang anggota keluarga Abbasiyah sebagai tokoh simbolis. Tetapi Ibrahim tampaknya menilai terlalu berbahaya dan prematur untuk mengirim salah satu kerabatnya sendiri ke sana.
Kemungkinan penangkapannya oleh Umayyah akan membahayakan Abbasiyah dengan mengungkapkan peran mereka di dalamnya. Ibrahim menunjuk Abu Salama sebagai kepala da'i di Kufa.

3. Delegasi Abu Muslim

Ibrahim mengirim Abu Muslim untuk menuju Khurasan sebagai perwakilan berkuasa penuh. Abu Muslim adalah seorang mawla Abbasiyah dan telah diadopsi sebagai anggota keluarga Abbasiyah oleh Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kedudukan Abu Muslim. Akibatnya, Sulayman ibn Kathir al-Khuza'i yang telah lama menjabat bereaksi dengan permusuhan terhadap kedatangan Abu Muslim.
Ibrahim secara tegas memerintahkan Abu Muslim untuk menaati Sulayman dalam segala hal. Tetapi juga mempersenjatai Abu Muslim dengan otoritas yang luas atas Khurasan dan seluruh timur Islam.

4. Pemberontakan Abu Muslim

Pada saat kedatangan Abu Muslim di Khurasan, Kekhalifahan Umayyah sendiri sedang dilanda perang saudara. Perang tersebut memperburuk konflik suku, terutama persaingan Qays–Yaman. Perang ini dimenangkan oleh Marwan II.
Perang tersebut juga meluas ke Khurasan. Perang ini memperparah ketidakpuasan masyarakat Arab Khurasani terhadap rezim Umayyah yang dianggap represif dan tidak adil khususnya dalam hal perpajakan.
Pada awal 747, Ibrahim memerintahkan Abu Muslim dan pengikut utamanya untuk datang berunding ke Mekkah. Namun, dalam perjalanan, mereka menerima sepucuk surat dari Ibrahim yang memerintahkan untuk kembali dan menyatakan pemberontakan.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan ini kemudian dikenal sebagai Revolusi Abbasiyah diproklamasikan pada 30 Mei 747. Dengan dukungan suku Yaman yang tidak puas, gerakan tersebut dengan cepat berhasil menguasai Khurasan.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Qahtaba ibn Shabib al-Ta'i yang ditunjuk oleh Ibrahim sebagai komandan. Kaum Khurasan berbaris ke arah barat.

5. Kematian Ibrahim bin Muhammad

Pada waktu yang sama Umayyah berhasil menemukan peran dan keberadaan Ibrahim. Segera setelah pemenjaraannya, sekitar bulan Agustus 749, Ibrahim meninggal. Kematian Ibrahim terjadi tepat ketika pasukan Hashimiyya memasuki Irak.
Penyebab kematian Ibrahim tidak jelas. Beberapa sumber bersikeras ia telah dibunuh sementara yang lain menunjukkan bahwa Ibrahim meninggal karena wabah.
Sebutkan usaha-usaha Bani Abbasiyah di bawah kepemimpinan Ibrahim bin Muhammad dalam melawan Daulah Umayyah terjadi atas pemikiran kelompok Hashimiyya. Ibrahim sebagai ketua memerintahkan Abu Muslim sebagai delegasi pemberontakan. (Fia)
ADVERTISEMENT