Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Wilayah Kekuasaan Kerajaan Banten di Indonesia
13 Mei 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kerajaan Banten dipimpin pertama kali oleh Hasanuddin setelah menikah dengan putri Sultan Trenggono. Wilayah kekuasaan Kerajaan Banten juga tersebar tidak hanya di Jawa, tapi juga hingga Sumatera.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut ini akan membahas tentang wilayah kekuasaan Kerajaan Banten yang tersebar di seluruh Indonesia dan sedikit fakta menarik tentangnya.
Wilayah Kekuasaan Kerajaan Banten
Kesultanan Banten resmi melepaskan diri dari pengaruh para sultan Jawa setelah terjadinya perebutan kekuasaan antara Maulana Muhammad dan Pangeran Jepara.
Maulana Muhammad sendiri adalah putra dari Maulana Yusuf, yang merupakan putra dari Hasanuddin. Sedangkan Pangeran Jepara merupakan putra kedua dari Hasanuddin.
Pangeran Jepara menyerang Kesultanan Banten, namun berhasil digagalkan oleh pasukan Banten yang mendapat bantuan juga dari para ulama saat itu.
Kesultanan Banten mencapai masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Terutama pada sektor ekonomi di bidang perdagangan.
Kerajaan Banten sangat berkembang sebagai kesultanan dagang karena berbagai faktor, seperti faktor geografis, faktor politis, dan faktor kultural.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, barulah Kesultanan Banten mulai memperluas wilayah serta merebut hegemoni di Selat Sunda dan Laut Jawa dengan Mataram, bangsa Portugal, dan Belanda.
Menurut buku Sejarah karya Nana Supriatna, perluasan wilayah Banten dilakukan hampir di seluruh wilayah Jawa Barat dengan cara menaklukkan sisa-sisa Kerajaan Sunda Pajajaran.
Setelah merebut pelabuhan Sunda Kelapa, Maulana Yusuf juga merebut ibukota Pakuan Pajajaran pada 1579. Tidak berhenti sampai di sana, perluasan wilayah juga dilakukan hingga Sumatra.
Di bawah kepemimpinan Maulana Muhammad, Kesultanan Banten berhasil menaklukkan Sumatera bagian Selatan. Namun sayangnya, upaya mengalahkan Portugal dan Belanda mengalami kegagalan.
Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa selama hampir 300 tahun, tapi kehadiran penjajah mampu menanamkan pengaruhnya.
ADVERTISEMENT
Kesultanan Banten akhirnya runtuh pada 1813 setelah Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan oleh pihak asing.
Pada masa akhir pemerintahannya, para Sultan Banten juga tidak lebih dari sekedar bawahan pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.
Demikian adalah pembahasan tentang wilayah kekuasaan Kerajaan Banten di Indonesia dan sejarah singkatnya. (SP)