Misi Umat Islam Indonesia di Era Modern

Yudhi Andoni
Sejarawan. Dosen Sejarah Universitas Andalas, Padang.
Konten dari Pengguna
2 Februari 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhi Andoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria muslim sedang beribadah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria muslim sedang beribadah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tujuan Islam tentang "rahmatan lil-alamin" diterjemahkan menjadi "rahmat kepada alam semesta" atau "rahmat kepada seluruh ciptaan." Berakar pada ayat-ayat Al-Quran seperti al-Anbiya ayat 107, tujuan ini menekankan Islam sebagai agama yang mengedepankan kasih sayang dan kebaikan kepada semua makhluk. Istilah tersebut juga merangkum prinsip-prinsip yang dianut oleh para nabi sebelumnya dan merupakan inti dari ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian gagasan akan "rahmat bagi seluruh alam itu" berfungsi sebagai prinsip panduan bagi umat Islam untuk mewujudkan nilai-nilai belas kasihan dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Salah satu aspek kunci dari “rahmatan lil-alamin” adalah gagasan rahmat yang universal. Islam menolak diskriminasi berdasarkan ras, etnis, atau faktor lainnya dan mengajarkan umatnya untuk memperlakukan semua individu dengan kasih sayang dan rasa hormat. Umat ​​Islam diharapkan merangkul keberagaman dan menumbuhkan masyarakat inklusif di mana setiap orang diperlakukan setara. Konsep ini tertanam kuat dalam teks-teks agama Islam dan berfungsi sebagai landasan untuk memajukan keharmonisan dan persatuan di antara masyarakat.
Lebih jauh lagi, sifat-sifat Nabi Muhammad SAW memberikan contoh nyata belas kasih dan kasih sayang dalam praktiknya. Dikenal sebagai "Rahmatan lil Alamin," yang berarti "Rahmat bagi seluruh alam," Nabi Muhammad menunjukkan kebaikan dan kasih sayang yang tak tertandingi terhadap seluruh ciptaan. Ajarannya menekankan pentingnya kepedulian terhadap orang lain dan memperlakukan mereka dengan empati dan pengertian. Umat ​​Islam didorong untuk mengikuti teladannya dan memberikan kebaikan bahkan kepada mereka yang mungkin telah menganiaya mereka.
ADVERTISEMENT
Penerapan praktis konsep ini menuntut umat Islam untuk menjadi sumber rahmat bagi semua makhluk hidup. Artinya menunjukkan kebaikan tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga kepada hewan, tumbuhan, dan lingkungan. Islam mengajarkan bahwa semua ciptaan saling berhubungan dan manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga bumi dan sumber dayanya.
Umat ​​Islam didorong untuk berhati-hati terhadap tindakan mereka dan memastikan bahwa tindakan tersebut tidak membahayakan makhluk hidup mana pun. Hal ini termasuk menunjukkan kasih sayang terhadap hewan dengan memperlakukan mereka dengan penuh perhatian dan hormat, sadar akan pemborosan dan polusi, dan secara aktif memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan lingkungan.
Dengan berpegang pada prinsip “rahmatan lil-alamin”, Islam berupaya menciptakan masyarakat yang dibangun atas dasar cinta, kasih sayang, dan keadilan. Hal ini menekankan pentingnya memperlakukan orang lain dengan bermartabat dan hormat, tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan mereka. Konsep ini melampaui praktik keagamaan dan meluas ke berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan pribadi, keterlibatan masyarakat, dan isu keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
Penekanan pada belas kasihan dan kasih sayang dalam Islam tidak terbatas pada antar-umat Islam saja. Konsep “rahmatan lil-alamin” meluas ke seluruh umat manusia, mengajak orang-orang dari berbagai agama dan latar belakang untuk menganut prinsip-prinsip ini dan bekerja sama menuju masyarakat yang lebih adil secara sosial.
Dengan mewujudkan nilai-nilai keadilan universal, individu dapat menumbuhkan pemahaman, menjembatani perpecahan, dan mendorong perdamaian. Islam mendorong umatnya menunjukkan kebaikan dan rasa keadilan tidak hanya terhadap mereka yang memiliki keyakinan yang sama tetapi juga terhadap mereka yang mungkin memiliki perspektif berbeda. Inklusivitas ini merupakan inti dari “rahmatan lil-alamin,” yang berupaya menghilangkan hambatan dan mendorong persatuan di antara komunitas yang beragam.
Gagasan “rahmatan lil-alamin” sesungguhnya melampaui ranah manusia. Umat ​​Islam juga diimbau untuk menjaga dan menghormati alam, menghargai keindahan, dan keanekaragaman ciptaan Allah. Hal ini termasuk memperhatikan dampak perilaku kita terhadap lingkungan dan mengambil tanggung jawab atas pelestariannya.
Ilustrasi Mesjid. Foto David McEachan/ Pexels.
Islam mengajarkan bahwa bumi dan sumber dayanya dipercayakan kepada umat manusia, dan merupakan tugas kita untuk menjaga kepercayaan ini dengan mempraktikkan keberlanjutan, melestarikan sumber daya, dan memerangi perubahan iklim. Dalam praktiknya, hal ini berarti menerapkan praktik-praktik yang beretika dan ramah lingkungan, seperti mengurangi limbah, menghemat air dan energi, serta mendorong pertanian berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu nalai-nilai Islam mendorong umatnya untuk memperhatikan pola konsumsi mereka dan memperlakukan lingkungan dengan hormat dan peduli. Dengan melakukan hal ini, umat Islam dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan planet ini dan memenuhi peran mereka sebagai pemelihara ciptaan Allah.
Bagi Umat Islam Indonesia, konsep “rahmatan lil-alamin” bukan sekadar gagasan abstrak; itu dimaksudkan untuk dipraktikkan secara aktif dalam kehidupan sehari-hari. Umat ​​Islam Indonesia dipanggil untuk memberikan kebaikan dan belas kasihan kepada tetangga mereka, membantu mereka yang membutuhkan, dan melawan ketidakadilan. Hal ini termasuk melayani anggota masyarakat yang rentan dan terpinggirkan serta mengupayakan kesetaraan sosial dan keadilan bagi semua.
Intinya, “rahmatan lil-alamin” menonjolkan sifat Islam yang inklusif dan penuh kasih sayang. Ini menekankan pentingnya cinta, pengertian, dan rasa hormat terhadap semua ciptaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, umat Islam Indonesia dapat berkontribusi pada dunia yang menghargai keberagaman, memupuk empati, dan mendorong rasa saling menghormati.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, konsep “rahmatan lil-alamin” merupakan prinsip utama Islam Indonesia yang menggarisbawahi pentingnya kasih sayang dan kasih sayang terhadap seluruh ciptaan Allah SWT. Ini adalah prinsip panduan bagi umat Islam di Indonesia, yang mengingatkan mereka untuk memperlakukan orang lain dengan baik, peduli terhadap lingkungan, dan berupaya mewujudkan keadilan sosial. Dengan mewujudkan nilai-nilai ini, setiap umat dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif, memenuhi peran mereka sebagai duta belas kasih dan kasih sayang di alam semesta.
Bagi umat Islam Indonesia karenanya, mempromosikan cinta dan kasih sayang terhadap semua ciptaan, sejalan dengan ajaran Al-Qur'an dan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. Dengan menganut prinsip belas kasihan dan kebaikan, umat Islam dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis dan inklusif, di mana setiap individu diperlakukan dengan adil dan penuh kasih sayang. Konsep “rahmatan lil-alamin” menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT