Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjadi Bagian dari Pelopor Kebaikan
15 Juli 2021 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sekar Aqillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Covid-19 datang, kehidupan segelintir orang sudah susah. Berbagai hal menimpa mereka dari gizi buruk, putus sekolah, hingga keterbatasan ekonomi. Banyak yang menjadi korban adalah anak-anak. Krisis ini entah ujungnya di mana hingga dapat pulih dan mereka bisa mendapat hak yang sama dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Melihat anak-anak di pelosok menghadapi tantangan sedemikian rupa, hal itu menggerakkan hati Fadilah Gusfian gadis asal Bandung untuk menjadi pelopor kebaikan. Sedari awal dia sudah berkeinginan menjadi volunteer kemanusiaan. Sering kali dia menyelami media sosial UNICEF untuk mencari informasi seputar volunteer.
Sampai akhirnya dia melihat sebuah postingan di media sosial Tiktok, seseorang tengah melakukan unboxing kiriman barang dari UNICEF. Dalam unggahan tersebut tersisipkan tagar #pendekaranakUNICEF. Rasa penasaran mengantarkannya untuk mencari tau lebih lanjut di website resmi UNICEF.
Setelah membaca keseluruhan dia mengetahui bahwa Pendekar Anak merupakan sebutan bagi donatur yang berpartisipasi dalam program donasi membantu anak Indonesia. Sistem donasi yang dicanangkan UNICEF ini yaitu donasi rutin dengan sistem auto debit yang setiap bulan uang akan ditarik secara otomatis dengan nominal yang sama.
ADVERTISEMENT
“Aku merasa belum ada aksi untuk rasa prihatinku. Saat tau ada kesempatan buat bantu orang-orang, aku menyisihkan gajiku untuk mereka,” ujarnya.
Gadis kelahiran 2001 ini tengah bekerja sebagai admin di salah satu toko online setelah lulus SMK pada tahun 2019. Dari gajinya itu dia menyisihkan Rp.150.000 untuk berdonasi di program UNICEF ini. Saat ini telah berjalan 2 bulan sejak dia pertama kali mendaftarkan diri.
Sebagai bentuk komitmen, UNICEF mengirimkannya beberapa barang di antaranya note book, sticker UNICEF, dan gelang Pendekar Anak.
Fadila mengatakan menjadi orang baik itu tidaklah sulit. Dia diajarkan dalam agamanya, penting baginya untuk berbuat baik selain mendapatkan pahala, orang-orang di sekitar pun akan membalas perbuatannya sama dengan yang dia lakukan.
ADVERTISEMENT
“Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai adalah pepatah yang aku yakini benar adanya,” ujarnya.
Menumbuhkan rasa empati itu penting. Dia selalu belajar bagaimana rasanya berada di posisi orang-orang yang kekurangan, pasti sedih rasanya. Dari sana, dia menyadari bahwa rasa empati itu harus ditumbuhkan sehingga dapat memberdayakan satu sama lain. (Sekar Aqillah Indrasawari/Politeknik Negeri Jakarta)