Konten dari Pengguna

Gastrodiplomasi di Indonesia: Upaya Budaya dan Ekonomi

Sekarsari Sugihartono
Mahasiswi Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Studi Hubungan Internasional
28 Juli 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sekarsari Sugihartono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gastrodiplomasi, penggunaan makanan sebagai sarana untuk mempromosikan pertukaran budaya dan hubungan internasional, telah memperoleh daya tarik yang signifikan di seluruh dunia. Indonesia, dengan warisan kulinernya yang kaya dan beragam, memanfaatkan gastrodiplomasi untuk meningkatkan citra globalnya, meningkatkan pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Artikel ini membahas kemajuan gastrodiplomasi di Indonesia, menyoroti inisiatif utama, keberhasilan, dan tantangan, sekaligus memberikan gambaran umum tentang dampaknya terhadap hubungan internasional dan pembangunan ekonomi Indonesia.
Beragam kuliner nusantara yang merupakan alat Gastrodiplomasi Indonesia. Sumber: Shutterstock.
Konsep Gastrodiplomasi
ADVERTISEMENT
Gastrodiplomasi melibatkan penggunaan warisan kuliner suatu negara sebagai alat untuk diplomasi publik, mempromosikan pemahaman budaya, dan membangun hubungan antarnegara. Ia beroperasi berdasarkan premis bahwa berbagi makanan dapat menjembatani kesenjangan budaya, menciptakan rasa saling menghormati, dan membuka jalan untuk dialog. Negara-negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan Peru telah berhasil menerapkan program gastrodiplomasi, yang mengarah pada peningkatan pengakuan global dan pariwisata. Lanskap kuliner Indonesia dicirikan oleh beragam cita rasa dan bahan, yang dipengaruhi oleh beragam kelompok etnis dan jalur perdagangan historisnya. Dari rendang pedas Sumatera hingga gudeg manis dan gurih Jawa, kuliner Indonesia mencerminkan kekayaan pengaruh budaya. Keragaman ini menjadikan kuliner Indonesia sebagai duta budaya negara yang ideal.
Inisiatif Utama dalam Gastrodiplomasi Indonesia
ADVERTISEMENT
1. Program Indonesia Spice Up the World
Diluncurkan pada tahun 2021, program "Indonesia Spice Up the World" bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia secara internasional dengan mendirikan 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024. Inisiatif ini berfokus pada peningkatan ketersediaan makanan Indonesia, peningkatan keterampilan kuliner melalui program pelatihan, dan promosi hidangan utama seperti rendang, nasi goreng, dan sate. 2. Acara Diplomasi Kuliner
Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam festival dan pameran kuliner internasional, seperti World Expo di Dubai dan Culinary Diplomacy Workshop di Washington, D.C. Acara-acara ini menyediakan platform untuk memamerkan kuliner Indonesia, melibatkan khalayak internasional, dan mendorong pertukaran budaya.
3. Promosi Rempah-rempah Indonesia
Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai produsen rempah-rempah, yang dimulai sejak era Perdagangan Rempah-rempah. Upaya untuk mengubah citra rempah-rempah Indonesia di panggung global meliputi inisiatif "Jalur Rempah Indonesia", yang menyoroti signifikansi historis dan budaya rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan kayu manis. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor rempah-rempah Indonesia dan mempromosikan penggunaannya dalam masakan internasional.
ADVERTISEMENT
Dampak terhadap Pariwisata dan Perekonomian
1. Meningkatkan Pariwisata
Gastrodiplomasi berpotensi meningkatkan pariwisata secara signifikan dengan menarik penggemar makanan dan wisatawan kuliner. Promosi masakan Indonesia di luar negeri berfungsi sebagai undangan untuk menjelajahi warisan kuliner negara ini secara langsung. Arus wisatawan ini berkontribusi pada ekonomi lokal dan mendukung usaha kecil, mulai dari pedagang makanan kaki lima hingga restoran kelas atas.
2. Manfaat Ekonomi
Dampak ekonomi gastrodiplomasi melampaui pariwisata. Promosi global kuliner dan rempah-rempah Indonesia menyebabkan peningkatan ekspor produk dan bahan makanan. Program "Indonesia Spice Up the World", misalnya, bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan melalui pendirian restoran Indonesia di luar negeri dan ekspor produk makanan. Hal ini tidak hanya mendukung petani dan produsen tetapi juga menciptakan peluang kerja dalam industri makanan dan perhotelan.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Arah Masa Depan
1. Mempertahankan Keaslian
Salah satu tantangan utama dalam gastrodiplomasi adalah mempertahankan keaslian masakan sambil beradaptasi dengan selera lokal dan preferensi makanan. Memastikan bahwa makanan Indonesia yang disajikan di luar negeri tetap asli memerlukan resep standar, bahan-bahan berkualitas, dan koki terlatih. Upaya untuk mensertifikasi restoran dan memberikan pelatihan bagi para koki dapat membantu mengatasi tantangan ini.
2. Membangun Infrastruktur
Memperluas kehadiran kuliner Indonesia secara global memerlukan infrastruktur yang kuat, termasuk rantai pasokan untuk bahan-bahan asli, kemitraan dengan distributor lokal, dan strategi pemasaran yang efektif. Investasi di bidang-bidang ini sangat penting untuk keberhasilan inisiatif gastrodiplomasi.
3. Memanfaatkan Teknologi
Teknologi memainkan peran penting dalam gastrodiplomasi modern. Platform digital dan media sosial dapat memperkuat jangkauan promosi kuliner, melibatkan khalayak global, dan menciptakan pengalaman kuliner virtual. Pemerintah Indonesia dan para duta kuliner harus memanfaatkan teknologi untuk memamerkan kuliner Indonesia.
ADVERTISEMENT
Studi Kasus
1. Rendang: Ikon Global
Rendang, hidangan daging sapi yang dimasak dengan api kecil dari Sumatera Barat, telah menjadi ikon kuliner internasional. Rendang dinobatkan sebagai "Makanan Terlezat di Dunia" oleh CNN Travel pada tahun 2011, yang menarik perhatian global terhadap kuliner Indonesia. Promosi rendang melalui gastrodiplomasi telah menyebabkannya dimasukkan dalam menu restoran Indonesia di seluruh dunia dan menginspirasi koki internasional untuk menciptakan kembali hidangan tersebut.
Rendang merupakan makanan khas Indonesia yang telah menjadi ikon kuliner internasional. Sumber: Shutterstock.
2. Kampanye Nasi Goreng
Nasi goreng, nasi goreng Indonesia, telah menjadi fokus berbagai kampanye promosi. Hidangan ini sederhana namun bercita rasa, membuatnya dapat dinikmati oleh selera internasional. Kampanye yang menyoroti nasi goreng mencakup kompetisi memasak, tantangan media sosial, dan kolaborasi dengan koki internasional. Upaya ini telah meningkatkan popularitas dan pengakuan hidangan tersebut secara global.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Gastrodiplomasi di Indonesia telah membuat langkah signifikan, memanfaatkan warisan kuliner negara yang kaya untuk meningkatkan citra globalnya, meningkatkan pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Prakarsa seperti program "Indonesia Spice Up the World" dan partisipasi dalam acara kuliner internasional telah memperkenalkan kuliner Indonesia kepada khalayak global. Meskipun masih ada tantangan, termasuk mempertahankan keaslian dan membangun infrastruktur, masa depan gastrodiplomasi Indonesia tampak menjanjikan. Dengan terus berinovasi dan berinvestasi dalam promosi kuliner, Indonesia dapat semakin memantapkan posisinya di panggung kuliner global dan menuai manfaat budaya dan ekonomi.