news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Biaya Operasi Tumor Atlet Voli, Kadiskes Riau: Ditanggung Negara

Konten Media Partner
1 Februari 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PETUGAS kesehatan saat menyerahkan kartu JKN-KIS PBI kepada Riska Ramadila, atlet voli penderita tumor di lutut kanan.
zoom-in-whitePerbesar
PETUGAS kesehatan saat menyerahkan kartu JKN-KIS PBI kepada Riska Ramadila, atlet voli penderita tumor di lutut kanan.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadis Kes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau langsung gerak cepat saat mengetahui Riska Ramadila, warga Lipat Kain, Kampar Kiri, Kampar, menderita tumor di lutut kanan.
ADVERTISEMENT
Caranya, Dinkes Riau memasukkan nama Riska Ramadila sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (JKN-KIS PBI) APBN, guna menanggung segala biaya pengobatan penyakit tumor dideritanya.
"Semoga Allah SWT memberikan petunjuk terbaik kepada Riska agar mendapatkan pengobatan medis maksimal. Untuk pembiayaan, tidak masalah karena pasien sudah punya kartu JKN-KIS," ungkap Kadis Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, Sabtu, 1 Februari 2020.
Selain itu, tutur Mimi Yuliani Nazir, Riska sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru dengan pendampingan dari Puskesmas dan Dinkes Riau.
"Riska telah diperiksa oleh Dokter di Poli Bedah Onkologi RSUD Arifin Achmad, dr Elfadri. Selain itu, kita juga sudah lakukan edukasi ke keluarga inti dari pasien mulai tante, dan paman, untuk menyampaikan kondisi medis pasien dan tindakan akan dilakukan secara klinis," kata Mimi Yuliani Nazir.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sudah 7 bulan, Riska terbaring di rumah tanpa bisa beraktivitas seperti teman-teman sebanya.
Tumor ganas membuat dengkul kanan pemain bola voli andalan sekolah itu bengkak hingga sebesar kepala.
Riska bercerita, kisahnya dimulai pada pertengahan 2019. Kala itu dia dan teman-temannya sedang mengikuti pelajaran olah raga di sekolah.
Riska sedang asyik berolahraga tiba-tiba terjatuh dan lututnya terbentur.
"Awalnya cuma sakit biasa terus hilang lagi. Lama-lama ngilu cuma belum bengkak," kata Riska saat berbincang dengan kumparan, Jumat (31/1).
Juli 2019, lutut kanan Riska mulai bengkak dan terus membesar, hingga akhirnya pada Agustus 2019 Riska tidak kuat berjalan lagi. Akibatnya saat ini Riska terpaksa tidak sekolah.
Kondisi keluarga Riska yang pas-pasan juga menjadi kendala dalam hal pengobatan.
ADVERTISEMENT
Kedua orangtua Riska, Herianto dan Muzarniati bekerja sebagai penyadap karet, penghasilannya pun tak menentu. Rumah Riska juga sederhana dengan dinding kayu di RT 03, RW 03 Kayu Mas, Kelurahan Lipatkain, Kecamatan Kamparkiri, Riau.
"Sedih juga kalau diceritakan," ucap Riska.
Perempuan yang menyukai olah raga voli sejak duduk di bangku SD ini sudah menjalani pengobatan di Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Namun pihak RS menyatakan Riska harus dirujuk ke rumah sakit besar di Jakarta.
Dokter yang mengobati Riska bilang, ada tumor ganas yang tumbuh di lututnya, namun Riska tidak diinfokan jenis tumor apa yang dimaksud.
Dokter juga bilang kaki Riska harus diamputasi agar kondisinya membaik. Namun Riska menolak, sebab dia masih ingin bermain voli di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
"Diamputasi kita nggak mau. Kalau operasi pun nggak menjamin sembuh kata dokter," ucap siswi kelas 3 SMA 1 Kamparkiri itu.