Konten Media Partner

Dapat Hidayah Lewat Mimpi, Satu Keluarga di Pekanbaru Ini Jadi Mualaf

29 Oktober 2021 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SATU keluarga saat mengucapkan dua kali syahadat di Masjid Agung An-Nur, Jumat (29/10/2021), usai Salat Jumat. (FOTO: SELASAR RIAU/DEFRI CANDRA)
zoom-in-whitePerbesar
SATU keluarga saat mengucapkan dua kali syahadat di Masjid Agung An-Nur, Jumat (29/10/2021), usai Salat Jumat. (FOTO: SELASAR RIAU/DEFRI CANDRA)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Bermacam hidayah yang didapat seseorang, mulai dari lantunan ayat Alquran, merdunya suara azan hingga mimpi, hingga memutuskan seseorang untuk memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Seperti dialami pasangan suami-istri (Pasutri), Linawati dan Elfitan. Elfitan mengaku masuk Islam lantaran bermimpi diselamatkan pria berjubah atau bersorban.
"Alasan saya masuk Islam panjang ceritanya. Yang jelas keputusan saya ini murni dari hari, ya berawal diselamatkan pria berjubah dari dalam jurang," ungkap Elfitan, Jumat (29/10/2021).
Selanjutnya, Elfitan juga menjelaskan, hatinya merasa tenteram ketika mendengarkan nasihat dari orang menyelamatkannya tersebut.
"Apapun disampaikan (nasihat) terasa sejuk, sehingga hati saya mantap memeluk agama Islam, meski tidak muda lagi," tambah pria kelahiran 1955 tersebut.
Usai sang suami memberi penjelasan alasannya masuk Islam, sang istri, Linawati, juga membeberkan alasannya masuk Islam. "Saya mengikuti suami," tegasnya.
Keduanya terlihat lancar membaca syahadat dibimbing oleh Pengurus Mualaf Center Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Riau, Ir H Rubianto.
ADVERTISEMENT
"Semoga istikomah menjalankan, dan sehabis syahadat ini jangan lupa mandi besar serta khitan (sunat) bagi yang belum," pungkasnya.
Usai membaca syahadat, ratusan jamaah Jumat Masjid Agung An-Nur Pekanbaru memberikan ucapan selamat kepada pasangan suami-istri tersebut.
Sesekali terlihat pihak kerabat dan tetangganya merangkul memberi pelukan hangat atas keputusan memeluk agama Islam.
Laporan: DEFRI CANDRA