Desak Dekan Pelaku Pelecehan Seksual Dicopot, Mahasiswa Segel Ruang Rektor Unri

Konten Media Partner
6 Desember 2021 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
POSTER dari aksi unjuk rasa BEM Universitas Riau ke Rektorat Universitas Riau menuntut Rektor Aras Mulyadi membebastugaskan Syafri Harto sebagai Dekan FiSIP Unri. (FOTO: SELASAR RIAU/BAGUS PRIBADI)
zoom-in-whitePerbesar
POSTER dari aksi unjuk rasa BEM Universitas Riau ke Rektorat Universitas Riau menuntut Rektor Aras Mulyadi membebastugaskan Syafri Harto sebagai Dekan FiSIP Unri. (FOTO: SELASAR RIAU/BAGUS PRIBADI)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Mahasiswa Universitas Riau (Unri) menyegel ruang Rektor, Aras Mulyadi, dengan rantai dan digembok, Senin (6/12/2021).
ADVERTISEMENT
Ruangan tersebut disegel langsung Presiden Mahasiswa Unri, Kaharuddin.
Ia mengatakan, penyegelan itu karena aksi hari ini tak berhasil menemui rektor. Wakil Rektor I, Nur Mustafa mengatakan Rektor Unri, Aras Mulyadi, sedang bertugas di Jakarta.
Ketua Tim Advokasi Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Unri, Agil Fadlan, mengatakan penyegelan ruang rektor akan berlangsung hingga Aras Mulyadi membuat keputusan membebastugaskan tersangka, Syafri Harto sebagai Dekan FISIP.
"Memang tidak ada penjagaan, namun kami sudah peringatkan jika dilepas maka akan ada gerakan yang lebih besar lagi," jelasnya.
Ia mengakui, mahasiswa akan melakukan aksi lagi jika penyegelan itu dibuka pihak kampus.
PENYEGELAN ruangan Rektor Universitas Riau dengan rantai dan digembok.
Pihaknya, tak akan berhenti memperjuangkan penyintas, demi ruang aman bagi mahasiswa Unri.
"Gelombang mahasiswa akan kembali lagi hingga kampus benar-benar tegas," kata Agil.
ADVERTISEMENT
Tak hanya penyegelan, massa aksi juga menempelkan berbagai poster di sekitar ruang rektor.
"Bapak Ibu yang terhormat, bayangkan anak anda dilecehkan tapi pelakunya masih bisa berkeliaran," tulis satu poster yang menempel di pintu ruangan rektor itu.
"Yang melahirkan peradaban, tidak pantas dilecehkan. Usir predator seksual!" tulis poster lainnya.
Agil menyampaikan poster-poster yang beredar bermuatan kekecewaan mahasiswa terhadap pihak Unri. Tiap-tiap poster, lanjutnya, menggambarkan kondisi di Unri saat ini.
"Misalnya tersangka saat ini tidak ditahan oleh kepolisian dan tidak juga dibebastugaskan oleh kampus. Itu bentuk keresahan kami mahasiswa, dan kami menempel itu di dalam rektorat agar mereka dapat membaca," tutupnya.
Laporan: BAGUS PRIBADI