FPI Pekanbaru Akan Sambut Meriah Safari Dakwah Revolusi Akhlak Habib Rizieq

Habib Rizieq Syihab memberikan ceramah pada peringatan Maulid Nabi di DPP FPI, Petamburan, Jakarta. Foto: Youtube/@FRONT TV

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang baru saja kembali ke Indonesia, Habib Rizieq Shihab mewacanakan keliling Indonesia menyampaikan tablig Akbar bertemakan Revolusi Akhlak.

Tak luput, FPI Pekanbaru menyebut Habib Rizieq akan menyinggahi bumi Lancang Kuning sebagai tempat berdakwah.

"Tentang Al Mukarom kita, Imam Besar Habib Rizieq benar akan keliling seluruh Indonesia termasuk ke Pekanbaru Riau," ujar Ketua FPI Pekanbaru, Husni Thamrin Selasa, 17 November 2020.

Ia menyebut, umat Islam di Riau sangat antusias dengan wacana ini. Bahkan Husni menyebut siap menyambut kedatangan sang Imam Besar seperti ketika kepulangannya dari Mekkah disambut di Jakarta.

"Kita sedang konsolidasi umat, majelis taklim, pesantren-pesantren, kita akan siapkan sebelum beliau datang ke Pekanbaru. Ketika tablig Akbar beliau, kita akan sambut Insya Allah seperti ia disambut di Jakarta saat kembali dari Mekkah," ujarnya

Ia menjelaskan, sudah berkomunikasi dengan FPI pusat, menjelaskan jadwal keliling Indonesia ini tengah disusun.

Jadi, jelasnya, untuk jadwal-jadwalnya masih disusun FPI pusat. Disusun nanti mulainya dari Pulau Jawa atau Kalimantan lalu ke Sumatera.

"Namun yang jelas, memang safari dakwah ini akan terus dilakukan berkeliling oleh habib untuk Revolusi Akhlak," jelasnya

Husni menjelaskan, Revolusi Akhlak dimaksud adalah pengembalian akhlak yang bernafaskan islam

Dengan situasi pemerintahan dan masyarakat hari ini, jelasnya, banyak harus dibenahi terutama akhlak. Semoga yang benar tetap benar, salah tetap salah.

"Semoga safari dakwah Habib Rizieq itu Indonesia bersyariah itu dapat kita wujudkan. Kita pastikan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin tidak akan merugikan pihak manapun," jelasnya.

Husni menjelaskan, Revolusi Akhlak ini juga bertujuan agar agama sebagai pilar Indonesia harus dijaga agar tidak tergerus dan justru kehilangan jati diri.

"Dengan melaksanakan Islam yang sebenarnya, pemerintahan sistem NKRI bersyariah ini kita berharap umat Islam seluruhnya terjauhkan dari paham liberalis, kapitalis dan komunis yang sangat berbeda dengan Islam di Indonesia," tutupnya.

Laporan: SIGIT EKA YUNANDA