Kronologi Manajer Tim PSPS Riau Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Konten Media Partner
15 Juli 2022 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Panitia Pelaksana, Bambang dan Manajer Tim Non Aktif, Edward Riansyah serta Teza Taufik (DEFRI CANDRA/SELASAR RIAU)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Panitia Pelaksana, Bambang dan Manajer Tim Non Aktif, Edward Riansyah serta Teza Taufik (DEFRI CANDRA/SELASAR RIAU)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Manajer TIm PSPS Riau non aktif, Edward Riansyah, mengaku kecewa dengan keputusan top manajemen PSPS Riau yang memberhentikannya secara tidak hormat.
ADVERTISEMENT
Edward Riansyah alias Edu diberhentikan top manajemen PSPS Riau lewat sambungan telepon.
"Saya resmi dinonaktifkan oleh top manajemen pada hari Senin, 11 Juli 2022," ujar Edu saat konferensi pers, Kamis, 14 Juli 2022.
Penonaktifan Edu dari top manajemen PSPS Riau tak lepas dari tidak ketidakhadirannya dalam panggilan yang dilayangkan oleh QN selaku bagian top manajemen.
"Saya ditelepon oleh QN dan berkata bos ingin bertemu, jika Pak Edu tidak bisa hadir menjumpai kami dalam satu jam ke depan, Pak Edu dalam 1x24 jam akan kami berhentikan," terangnya.
Edu bahkan mengaku ikhlas dipecat dan ia berjanji akan terus melakukan apapun untuk PSPS Riau demi memajukan sepak bola Riau.
"Top manajemen seolah tidak percaya pada tugas saya. Meski tidak didukung, saya akan support PSPS Riau agar sepak bola semakin maju. Top manajemen malah mencampuradukkan tugas saya dengan Panpel pertandingan dan ini amat disayangkan," ungkapnya
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Edu, ia juga dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkaitt visa pemain Kelantan FC. Ketika itu, pemain klub asal Malaysia tersebut menggunakan visa wisata.
"Namun saya tidak datang, karena saya menganggap saya sudah diberhentikan oleh top manajemen," pungkasnya.
Terkait batalnya pertandingan uji coba PSPS Riau vs Kelantan FC, kata Edu, dikarenakan waktu pengurusan izin yang mepet. Mulai dari izin keramaian, visa pemain Kelantan FC yang bermasalah, hingga keamanan pertandingan yang masih terbengkalai.
LAPORAN: DEFRI CANDRA