news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Oknum Polwan di Pekanbaru Bersama Ibunya Diduga Keroyok Seorang Gadis

Konten Media Partner
23 September 2022 10:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luka memar diperlihatkan korban akibat pengeroyokan diduga dilakukan oknum polwan dan ibunya (Tangkapan Layar/Instagram/@ririapriliaaaaa)
zoom-in-whitePerbesar
Luka memar diperlihatkan korban akibat pengeroyokan diduga dilakukan oknum polwan dan ibunya (Tangkapan Layar/Instagram/@ririapriliaaaaa)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Seorang gadis warga Pekanbaru bernama Riri Aprilia Kartin mengaku menjadi korban pengeroyokan diduga dilakukan oknum polwan bersama ibunya di kontrakan korban.
ADVERTISEMENT
Riri mengungkap peristiwa itu melalui video yang diunggah di Instagram pribadinya @ririapriliaaaaa.
Dalam unggahannya, Riri mengatakan telah membuat laporan ke Polda Riau dengan surat: STPL/B/448/IC/2022/SPKT/Riau tertanggal 22 September 2022.
Riri juga memperlihatkan beberapa luka memar di bagian tangan dan lehernya. Ia menyebut luka itu disebabkan pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum polwan bersama ibunya.
Gadis kelahiran tahun 1995 itu mengaku dikeroyok lantaran oknum polwan dan ibunya tak terima dirinya menjalin hubungan dengan adik polwan tersebut.
"Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak (seorang polisi wanita) dan ibu dari pacar saya. Mereka memukul, menjambak dan menampar saya karena mereka tidak terima saya menjalin hubungan dengan adik (polwan) dan anaknya (orang tua)," tulis Riri dalam akun pribadinya.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatan yang diduga dilakukan oleh oknum polwan tersebut, korban membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau dan telah telah diterima.
Korban juga menyebut dirinya dianggap sebagai pelakor oleh oknum polwan dan ibunya, karena berhubungan dengan adik dan anak laki-lakinya. Padahal, adik polwan tersebut belum menikah.
Peristiwa penganiayaan itu, sebut korban, terjadi di rumah kontrakannya. Akibatnya, Ketua RW setempat meninggal dunia lantaran menderita sakit jantung.
"Pak RW kompleks perumahan meninggal di tempat karena diteriaki oleh oknum polwan," sebutnya.
Sementara hingga saat ini, belum diketahui identitas oknum polwan yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.
LAPORAN: DEFRI CANDRA