news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tahun 2012 Pesawat TNI AU Juga Pernah Jatuh di Pekanbaru dan Pilot Selamat

Konten Media Partner
15 Juni 2020 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memadamkan api di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU di Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Senin pagi (15/6). Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memadamkan api di lokasi jatuhnya pesawat TNI AU di Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Senin pagi (15/6). Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Pilot pesawat tempur Hawk 209 milik TNI AU, Lettu Pnb Apriyanto Ismail yang jatuh di permukiman warga di Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Riau, selamat, Senin, 15 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat usai kursi lontar ditekannya bisa keluar dari pesawat tempur buatan Inggris tersebut.
"Alhamdulillah pilot selamat. Sekarang dirawat di rumah sakit Lanud Roesmin Nurjadin," kata Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Sus M Zukri, di Pekanbaru, Senin.
Zukri mengatakan pesawat tersebut hanya diterbangkan oleh seorang pilot. Sementara itu, sejumlah warga mengatakan, pilot belum terjatuh sekitar 30 meter dari lokasi jatuhnya pesawat pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
Puluhan anggota TNI berada di sekitar lokasi kejadian di perumahan Mutiara, Jalan Sialang Indah, Desa Kubang, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau. Tim Basarnas dan anggota kepolisian juga berada di sekitar kejadian.
ADVERTISEMENT
Aparat TNI terlihat cukup tegas melarang warga dan awak media untuk mengambil bangkai pesawat yang telah dibungkus terpal.
Jatuhnya pesawat Hawk ini bukan kali pertama di Riau. Pada 16 Oktober 2012 silam, pesawat serupa juga jatuh di tanah lapang, di Desa Pandau Jaya, Siak Hulu.
Insiden ini diwarnai dengan peristiwa kekerasan dialami fotografer Riau Pos, kala itu, Didik Herwanto, oleh Letkol Adm Robert Simanjuntak.
Tak hanya Didik semata saja, dua wartawan lainnya, kameramen Riau Televisi (RTV), Robi dan wartawan Antara, Febrian Anggoro, juga jadi korban kekerasan anggota TNI AU.
Pilotnya, Lettu Pnb Reza Yori Praseyto, selamat dengan berhasil keluar bersama kursi pelontar.
ADVERTISEMENT