Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Tahun 2012 Pesawat TNI AU Juga Pernah Jatuh di Pekanbaru dan Pilot Selamat
15 Juni 2020 12:59 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail selamat usai kursi lontar ditekannya bisa keluar dari pesawat tempur buatan Inggris tersebut.
"Alhamdulillah pilot selamat. Sekarang dirawat di rumah sakit Lanud Roesmin Nurjadin," kata Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Sus M Zukri, di Pekanbaru, Senin.
Zukri mengatakan pesawat tersebut hanya diterbangkan oleh seorang pilot. Sementara itu, sejumlah warga mengatakan, pilot belum terjatuh sekitar 30 meter dari lokasi jatuhnya pesawat pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
Puluhan anggota TNI berada di sekitar lokasi kejadian di perumahan Mutiara, Jalan Sialang Indah, Desa Kubang, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau. Tim Basarnas dan anggota kepolisian juga berada di sekitar kejadian.
ADVERTISEMENT
Aparat TNI terlihat cukup tegas melarang warga dan awak media untuk mengambil bangkai pesawat yang telah dibungkus terpal.
Jatuhnya pesawat Hawk ini bukan kali pertama di Riau. Pada 16 Oktober 2012 silam, pesawat serupa juga jatuh di tanah lapang, di Desa Pandau Jaya, Siak Hulu.
Insiden ini diwarnai dengan peristiwa kekerasan dialami fotografer Riau Pos, kala itu, Didik Herwanto, oleh Letkol Adm Robert Simanjuntak.
Tak hanya Didik semata saja, dua wartawan lainnya, kameramen Riau Televisi (RTV), Robi dan wartawan Antara, Febrian Anggoro, juga jadi korban kekerasan anggota TNI AU.
Pilotnya, Lettu Pnb Reza Yori Praseyto, selamat dengan berhasil keluar bersama kursi pelontar.
ADVERTISEMENT