Harold Shipman, Dokter Sadis yang Membunuh 250 Pasien dengan Obat Dosis Tinggi

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
8 Februari 2021 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harold Shipman, foto: dok. Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Harold Shipman, foto: dok. Wikipedia
ADVERTISEMENT
Harold Shipman ialah seorang dokter umum terkemuka asal negara Inggris di tahun 2000. Namun, di sisi lain ia juga memiliki sebutan yang berbeda yakni Dr. Death and the Anggel of Death. Pasalnya, di sini ia terbukti telah membunuh 15 pasien.
ADVERTISEMENT
Bahkan aparat menduga, bahwa Harold memiliki korban lain yang tak diketahui. Setidaknya dari rekam jejak Harold, ia diyakini terlibat 250 kasus pembunuhan.
Identitas lengkap pelaku memiliki nama lengkap Harold Federick Shipman. Ia lahir pada 14 Januari 1946, di Nottingham, Inggris. Dari kasus pembunuhan ini, lantas memicu pertanyaan untuk badan komunitas medis pada saat itu. Mengapa dan apa tanggung jawab dari pihak terkait kematian mendadak para pasien.
Untuk diketahui bahwa pelaku dulunya dikenal sebagai anak yang cerdas. Ia mulai tertarik dengan dunia kedokteran, saat ia melihat ibunya menyuntikan morfin ke lenggannya untuk meredakan rasa sakit. Walau pada akhirnya, pada saat itu ibunya tetap meninggal karena menderita kanker paru-paru.
Ilustrasi menyuntikan obat kepada pasien, foto: dok. Pixabay
Pada tahun 1970, Harold menerima gelar kedokteran dari Universitas Leeds. Lalu beberapa tahun kemudian, pelaku tercatat sebagai dokter umum di Todmorden, Lancashire, Inggris.
ADVERTISEMENT
Melansir laporan Britanica, Harold pada tahun 1975, diketahui telah menulis beberapa resep palsu untuk obat bernama opiat pethedine. Yang membuatnya kecanduan dan dipaksa keluar dari praktiknya untuk direhabilitasi.
Kasus fenomenal yang dikenal masyarakat, terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu salah satu pasien wanita berusia 81 tahun ditemukan tewas di kamarnya, beberapa saat setelah Harold mengunjunginya.
Keluarga korban pun dibuat bingung atas kematian mendadak anggota keluarganya—yang pada saat itu korban nampak dengan keadaan sehat.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam oleh anggota keluarga korban, ternyata Harold sengaja menyabotase surat wasiat, dengan mengubah wasiat korban untuk memberikan semua harta miliknya kepada sang dokter sebesar 400 ribu pound sterling. Bahkan atas desakan Harold sendiri, korban tak perlu diotopsi dengan dalih kematian alami.
Ilustrasi ketika Harold Shipman dipenjara, foto: dok. Pixabay
Di tahun 2005, aparat kemudian dihebohkan degan laporan resmi yang menyatakan bahwa Harold telah membunuh 250 orang.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan itu juga menjelaskan, bahwa pelaku sering menyuntikan diamorfin penghilang rasa sakit dengan dosis tinggi, dan menandatangani surat kematian dengan alasan korban mati secara alami.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya Harold, pada tahun 2000 divonis penjara seumur hidup, tanpa jaminan bebas. Diduga depresi, pelaku kemudian dikabarkan wafat dengan cara gantung diri di selnya.
sumber: https://www.britannica.com/biography/Harold-Shipman