Konten dari Pengguna

Tren Fashion Thrifting, Tren Positif atau Risiko Kesehatan?

Septi Rizqiana
Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
17 Juli 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Septi Rizqiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pakaian Thrift. https://www.pexels.com/photo/clothes-hanging-on-wooden-hangers-5531551/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian Thrift. https://www.pexels.com/photo/clothes-hanging-on-wooden-hangers-5531551/
ADVERTISEMENT
Thrifting atau membeli pakaian bekas, telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan anak muda. Fenomena ini menimbulkan perdebatan tentang kelebihan dan kekurangannya. Apakah Thrifting dapat membawa manfaat, atau justru menyimpan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai?
ADVERTISEMENT
Pro dan Kontra Thrifting
Di satu sisi, banyak orang berpendapat bahwa Thrifting adalah pilihan yang tidak aman. Mereka khawatir pakaian bekas ini bisa berasal dari limbah orang-orang sakit atau tidak steril. Ketakutan akan penyakit kulit atau infeksi menjadi alasan utama mengapa sebagian orang menolak tren ini.
Namun disisi lain, banyak juga yang berpendapat positif tentang tren Thrifting ini. Dengan harga yang lebih murah, kita bisa mendapatkan pakaian berkualitas tinggi, bahkan dari merek terkenal. Selain itu, Thrifting membantu mengurangi limbah tekstil, yang merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat:
Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan saat nge-thrift sangatlah penting. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat berperan aktif dalam memberikan panduan dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara memilih dan mensterilkan pakaian bekas dengan aman. Selain itu, pembeli juga perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang tanda-tanda pakaian yang masih layak pakai dan bagaimana cara merawatnya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain manfaat lingkungan, Thrifting juga mendukung ekonomi sirkular dengan memperpanjang umur pakai pakaian. Dengan membeli pakaian bekas, kita mengurangi permintaan terhadap produksi pakaian baru yang berkontribusi terhadap limbah tekstil global. Hal ini juga mendorong adopsi prinsip "reduce, reuse, recycle" dalam gaya hidup kita, yang semakin penting di tengah tantangan lingkungan global saat ini.
Trend thrifting memiliki potensi manfaat yang besar, terutama dalam mengurangi limbah kain dan mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Namun, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan pakaian bekas yang kita beli aman untuk digunakan.
Cara Mensterilkan Pakaian thrifting
Untuk mengurangi risiko kesehatan, berikut adalah beberapa tips untuk mensterilkan pakaian thrifting:
1. Rendam pakaian dalam air panas atau air hangat selama 30 menit.
ADVERTISEMENT
2. Ganti air rendaman dengan air biasa dan tambahkan detergen.
3. Sikat atau cuci pakaian dua kali untuk memastikan kuman benar-benar hilang.
4. Bilas dengan air.
5. Jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung atau gunakan pengering dengan suhu tinggi untuk membunuh bakteri yang tersisa.
Thrifting baju bisa menjadi pilihan yang bijak dan berkelanjutan jika dilakukan dengan benar. Seimbangkan manfaat ekonomi dan lingkungan dengan tindakan pencegahan kesehatan yang tepat, dan kita bisa menikmati tren ini tanpa rasa khawatir.