Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ulfa Zakia, Tak Ada Bedanya Antara Barista Laki-Laki dan Perempuan
31 Mei 2022 12:09 WIB
Tulisan dari Starlight tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meningkatnya minat dan ketertarikan masyarakat terhadap kopi rupanya memberikan dampak terhadap jumlah kafe di suatu daerah. Seperti di Kota Bandung, Jawa Barat, yang saat ini mulai bermunculan kafe-kafe sederhana yang biasa digunakan anak muda untuk nongkrong, sekadar mengobrol atau mungkin menghabiskan waktu di sana.
ADVERTISEMENT
Dengan bertambahnya jumlah kafe, kebutuhan akan sumber daya manusianya juga meningkat, termasuk tenaga ahli untuk menyajikan kopi atau biasa disebut barista. Hingga kini, barista menjadi salah satu lowongan pekerjaan part time yang paling banyak diincar oleh pelajar atau mahasiswa.
Demikian juga yang terjadi kepada Ulfa Zakia, rasa penasaran dan ketertarikannya terhadap barista dan dunia perkopian, membawanya ke kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kehidupannya sebagai mahasiswa di Politeknik Negeri Bandung sekaligus seorang barista di sebuah kafe bernama Nitro Ventura.
Sudah 6 bulan sejak hari pertamanya menjadi seorang barista, kini Ulfa bisa dibilang cukup mahir untuk menyajikan berbagai jenis kopi pesanan para pelanggan di kafe tersebut.
Jika ditanya apakah ada perbedaan antara barista laki-laki dan perempuan, Ulfa dengan tegas menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan berarti jika berdasarkan jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
"Yang membedakan barista satu dengan yang lainnya itu kemahirannya, jam terbangnya," jelas Ulfa.
Namun, memang beberapa kali ia mendengar anggapan bahwa barista perempuan tidak mahir menyajikan kopi dan kurang dipercaya oleh beberapa pelanggan. Padahal, jenis kelamin sama sekali tidak memengaruhi kemahiran seorang barista dalam menyajikan kopi.
Meskipun mendengar stigma buruk mengenai barista perempuan, Ulfa memilih untuk tetap fokus terhadap dirinya sendiri dan belajar agar bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Menurut Ulfa, ada banyak hal menarik yang bisa ia dapatkan dari menjadi seorang barista. Salah satunya, ia bisa melihat keberagaman manusia dari sudut pandang jenis kopi yang mereka minum.
Di samping kehidupannya menjadi seorang barista, Ulfa juga tetap harus menjalani kewajibannya sebagai seorang mahasiswa dengan tugas yang tidak bisa dibilang sedikit. Meskipun awalnya sulit, kini ia sudah terbiasa dan mampu membagi waktunya untuk kuliah dan bekerja.
ADVERTISEMENT
Salah satu tips membagi waktu antara pekerjaan dan perkuliahan ala Ulfa, yaitu dengan memanfaatkan sebaik-baiknya waktu luang untuk mengerjakan tugas kuliah, sehingga tidak mengganggu jam kerja. Jadi, untuk kamu yang ingin mencoba pekerjaan part time, jangan ragu, ya! Karena kunci dari keberhasilan adalah niat dan kesungguhan.
(Septia Sapoetri/Politeknik Negeri Jakarta)