Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
2 Tradisi Ramadan di Bali dalam Menyambut Bulan Suci
10 Maret 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan menjadi momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Bali. Dalam menyambut bulan suci ini, masyarakat memiliki beberapa tradisi Ramadan di Bali yang telah diwariskan secara turun-temurun.
ADVERTISEMENT
Tradisi-tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan spiritualitas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Muslim di Bali.
Tradisi Ramadan di Bali
Ada dua tradisi Ramadan di bali yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Di antaranya adalah Tradisi Megibung dan Tradisi Ngotek, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Muslim di Bali menjelang datangnya Ramadan.
Untuk mengetahuinya lebih lengkap, simak penjelasan berikut ini.
1. Magibung
Mengutip dari situs kemenparekraf.go.id, umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem, memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dinamakan dengan Megibung. Tradisi Megibung dilakukan dengan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar.
Megibung itu sendiri merupakan istilah lokal yang merujuk pada makan bersama, yang dilakukan dengan menyajikan hidangan dalam satu wadah besar dan dinikmati bersama-sama oleh seluruh peserta.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini tidak hanya terbatas pada bulan puasa, tapi juga dilakukan dalam berbagai acara penting seperti selamatan kelahiran atau acara sosial lainnya.
Namun, pada bulan Ramadan, Megibung memiliki makna yang lebih mendalam, di mana masyarakat berkumpul, meneguhkan ikatan kebersamaan, dan merayakan keberkahan bulan Ramadan.
2. Ngotek
Tradisi Ngotek menjadi perayaan khas di desa Loloan, Jembrana, Bali, yang dilakukan khususnya saat bulan Ramadan tiba. Ngotek merupakan festival musik sahur yang unik, di mana anak-anak muda desa memanfaatkan barang-barang bekas sebagai alat musik untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.
Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, anak-anak tersebut menghidupkan suasana malam-malam Ramadan dengan irama musik yang menghentak, yang menjadi tanda bagi umat Muslim untuk mempersiapkan sahur menjelang fajar.
ADVERTISEMENT
Itulah tradisi Ramadan di Bali dalam menyambut bulan suci. Melalui tradisi-tradisi ini, dapat memperkuat ikatan kebersamaan, meningkatkan keberkahan, dan menjaga kekayaan budaya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan sebagai umat Muslim di Bali. (RIZ)