Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengintip 3 Tradisi Lebaran di Bali yang Mayoritas Beragama Hindu
6 April 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bali merupakan provinsi yang penduduknya mayoritas beragama Hindu. Meskipun demikian, berbagai tradisi Lebaran di Bali masih bisa dirayakan dengan meriah. Bahkan tak jarang, umat Hindu pun turut ikut merayakan tradisi ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah tradisi Ngejot. Tak hanya Lebaran saja, tradisi ini juga dirayakan menjelang Nyepi, Galungan, dan Kuningan.
Tradisi Lebaran di Bali yang Masih Dirayakan
Mengutip buku Bali dan Sekitarnya, Dayat Suryana (2012: 5), Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia. Bali juga merupakan nama pulau terbesar di provinsi ini.
Salah satu ciri khas daerah ini adalah penduduknyayang mayoritas beragama Hindu, yaitu mencapai sekitar 86,8% pada bulan Juni 2021. Meskipun demikian, umat Islam masih merayakan beberapa tradisi Lebaran di Bali dengan meriah. Berikut contohnya.
1. Ngejot
Ngejot memiliki makna memberi dalam bahasa Bali. Hal ini sesuai dengan aktivitas dari tradisi itu sendiri, yaitu memberikan berbagai makanan ke sesama. Tak hanya ke umat Islam saja, tetapi juga umat beragama lain seperti Hindu.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih dan dapat menjaga toleransi antar umat beragama. Menariknya, makanan-makanan yang diberikan dalam tradisi ini termasuk halal. Desa Pengayaman di Buleleng masih melakukan tradisi ini hingag sekarang.
2. Megibung
Megibung merupakan tradisi yang juga dilakukan di saat Iduladha dan berbagai hari raya umat Hindu lainnya. Dalam tradisi ini, nasi dan berbagai lauk pauk akan disajikan di atas nampan yang umumnya beralaskan daun pisang.
Beberapa orang akan mengelilingi nampan tersebut. Kemudian, semua orang akan menghabiskan makanan-makanan yang ada di nampan secara bersama-sama. Salah satu daerah yang melakukan tradisi ini adalah Kampung Islam Angantiga di Badung.
3. Ketog Semprog
Ketog Semprog merupakan tradisi yang serupa dengan Megibung, yaitu makan bersama-sama. Tradisi ini sendiri dilakukan satu minggu setelah Lebaran.
ADVERTISEMENT
Sembari menyantap makanan, berbagai hiburan yang umumnya bernuansa Islam bisa ditonton. Misalnya adalah kasidah dan hadrah. Tradisi ini dilakukan di Banjar Candikuning II, Tabanan.
Beberapa tradisi Lebaran di Bali ini bisa membuat Hari Raya Idulfitri semakin meriah. Itulah mengapa banyak orang yang masih melestarikannya. (LOV)