Pengertian Canang, Sejarah, Fungsi, dan Bentuknya

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 14:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Canang adalah. Sumber: Unsplash/mark chaves
zoom-in-whitePerbesar
Canang adalah. Sumber: Unsplash/mark chaves
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika sedang berkunjung ke Bali, sebagian dari wisatawan pernah melihat sebuah wadah persembahan kecil baik di pinggir jalan, di depan rumah, atau di candi. Wadah tersebut bernama canang. Singkatnya, canang adalah persembahan kecil umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Canang sendiri merupakan bentuk persembahan yang paling sederhana. Biasanya, digunakan sebagai bentuk rasa syukur bagi Sang Hyang Widhi untuk kedamaian di dunia.

Pengertian Canang dan Sejarahnya

Canang adalah. Sumber: Unsplash/florian giorgio
Dikutip dari ejournal.sthd-jateng.ac.id, canang adalah bagian dari upakara atau sesaji yang digunakan sebagai bentuk persembahan oleh umat Hindu dalam ritual agama Hindu. Canang ini bisa dikenali dengan mudah karena berupa wadah yang terbuat dari janur dan diisi oleh bunga dan dupa.
Canang ini diciptakan oleh Mpu Sangkulputih. Ia merupakan seorang sulinggih yang menggantikan Danghyang Rsi Markandeya di Pura Besakih.
Mpu Sangkulputih pun melengkapi ritual bebali dengan menambahkan variasi dan dekorasi yang menarik. Beberapa sesajen tersebut, seperti daun janur, daun sirih, daun pisang, beras, ingin, kacang, kelapa, dan pisang.
ADVERTISEMENT
Dari sanalah canang mulai digunakan sebagai sarana upacara Yadnya. Meskipun dinilai sederhana, canang ini dijadikan sebagai sesajen inti. Sehingga sebesar apapun upacara Yadnya, jika tidak ada canang, maka tidak akan sempurna.

Fungsi dan Bentuk Canang

Canang adalah. Sumber: Unsplash/polina kuzovkova
Canang berfungsi sebagai sarana persembahan masyarakat Hindu Bali seperti tumpek, purnama, tilem, anggar kasih, dan kajeng kliwon. Bahkan canang juga digunakan sebagai persembahan hari besar umat Hindu.
Beberapa hari besar tersebut, seperti Galungan, Kuningan, Pagerwesi, dan lainnya. Canang diletakan di paling atas dari sesaji-sesaji lainnya. Itulah makna canang sebagai inti dari persembahan.
Sementara itu, canang tersusun dari beberapa bahan. Bagian wadahnya terbuat dari janur kelapa dan juga semat atau batang bambu yang dipotong kecil menyerupai lidi.
ADVERTISEMENT
Unsur inti dari canang ini disebut sebagai porosan. Porosan terdiri dari sirih, kapur, dan pinang. Tanpa adanya porosan maka canang dinilai tidak sempurna.
Jadi, bisa diketahui bahwa canang adalah persembahan harian yang biasanya diletakan ditempat tertentu mulai dari pukul 06:00 WITA. Dengan mengetahui informasi ini, tentunya sudah tidak bingung lagi jika berkunjung ke Bali dan menemukan sesajen tersebut. (VIN)