Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pura Gunung Kawi Sebatu: Sejarah dan Daya Tariknya
23 Januari 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bali memiliki banyak pura yang digunakan masyarakat Hindu untuk melakukan berbagai kegiatan ibadah. Salah satu pura yang ada di Bali adalah Pura Gunung Kawi Sebatu yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang sedang liburan.
ADVERTISEMENT
Salah satu daya tarik dari pura ini adalah arsitektur dan juga desainnya yang menarik karena berbeda dengan pura lainnya.
Sejarah Pura Gunung Kawi Sebatu
Dikutip dari laman Gianyar Tourism https://diparda.gianyarkab.go.id, Pura Gunung Kawi Sebatu didirikan pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi oleh Rishi Markandeya, seorang guru agama Hindu dari Kerajaan Majapahit yang menyebarkan ajaran Hindu di Nusantara.
Nama Pura Gunung Kawi Sebatu berasal dari kata Gunung dan Kawi yang berarti dibuat serta Sebatu yang merujuk pada nama desa tempat pura ini berada.
Pura ini termasuk dalam kategori Dhang Kahyangan yang berarti pura yang boleh dikunjungi oleh semua umat Hindu di Bali.
Pura ini juga menjadi tempat penyimpanan abu jenazah Raja Anak Wungsu, salah satu raja Bali dari dinasti Warmadewa yang memerintah pada abad ke-11 Masehi.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik Pura Gunung Kawi Sebatu
Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terletak di Lahan yang Luas
Salah satu daya tarik dari pura yang satu ini adalah terletak di lahan yang luas. Pura ini berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang dikelilingi oleh hutan, tebing, dan sumber air yang melimpah. Suasana di pura ini sangat sejuk, hijau, dan damai.
2. Arsitektur yang Unik
Daya tarik lainnya dari pura ini adalah arsitekturnya yang unik dan memiliki keindahan tersendiri. Pura ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Jaba Pura (halaman luar), Jaba Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (halaman dalam).
Di halaman luar, terdapat kolam pemandian umum yang sering digunakan oleh warga sekitar untuk mandi atau berendam. Air di kolam ini sangat jernih dan segar karena berasal dari mata air alami.
ADVERTISEMENT
Di sini juga terdapat kolam ikan yang berisi ikan koi berbagai jenis dan ukuran. Ikan-ikan ini dikeramatkan dan tidak boleh ditangkap atau dimakan oleh siapa pun.
Di halaman tengah, terdapat beberapa bangunan suci seperti meru (pagoda), bale (paviliun), dan candi bentar (gerbang). Di sini juga terdapat patung Dewa Wisnu yang sedang berdiri di atas padma (teratai) dengan empat tangan yang memegang atribut-atributnya.
Di halaman dalam, terdapat bangunan utama pura yang disebut dengan gedong penataran. Di sini terdapat beberapa candi batu yang dibuat dengan ukiran yang indah dan rumit. Candi-candi ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan para leluhur raja Bali.
Bagi wisatawan yang tertarik berkunjung ke tempat wisata ini, lokasinya berada di Sebatu, Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Pura Gunung Kawi Sebatu Bali merupakan tempat ibadah yang memiliki arsitektur unik dan menarik serta masih digunakan untuk berbagai kegiatan ibadah. (WWN)