Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Desa Penglipuran dan Daya Tariknya yang Luar Biasa
14 November 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman disparbud.banglikab.go.id, awal mula keberadaan Desa Penglipuran sudah ada sejak dahulu, konon pada zaman Kerajaan Bangli.
Para leluhur penduduk desa ini datang dari Desa Bayung Gede dan menetap sampai sekarang, sementara nama “Penglipuran” berasal dari kata Pengeling Pura yang mempunyai makna tempat suci untuk mengenang para leluhur.
Sejarah Desa Penglipuran dan Arti Kata “Penglipuran”
Ada arti dari kata Penglipuran, yaitu Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. Menurut sejarah Desa Penglipuran, desa adat ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Bangli pada sekitar 700 tahun yang lalu.
Sejarah di masyarakat menyebutkan bahwa Desa Penglipuran merupakan hadiah dari Raja Bangli kepada masyarakat yang ikut bertempur melawan Kerajaan Gianyar.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Penglipuran memegang tradisi nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun. Selain sistem aturan pemerintah, mereka masih menerapkan hukum tradisional di masyarakat, yaitu awig-awig.
Kemampuan mempertahankan tradisi ini yang membuat Desa Penglipuran menjadi unik. Mereka menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha Karana, yaitu:
1. Prahyangan
Hubungan manusia dan Tuhan, meliputi penentuan hari suci, tempat suci, dan lain-lain.
2. Pawongan
Hubungan manusia dengan manusia, meliputi hubungan masyarakat Penglipuran dengan masyarakat desa lain.
3. Hubungan Manusia dan Lingkungan
Masyarakat Desa Penglipuran diajarkan untuk mencintai alam dan lingkungannya dan selalu merawatnya.
Filsafat hubungan yang selaras antara alam dan manusia dan kearifan manusia mendayagunakan alam sehingga terbentuk ruang kehidupan terlihat jelas di Penglipuran dan daerah lain di Bali. Sangat terasa bahwa visualisasi estetika pada kawasan ini sudah menyatu dalam tata lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik Desa Penglipuran
Daya tarik utama Desa Penglipuran adalah dikenal sebagai desa terbersih di dunia, berikut ulasannya.
1. Desa Terbersih
Desa Penglipuran mendapat predikat sebagai desa terbersih di dunia.Predikat tersebut didukung berbagai penghargaan bidang lingkungan dan pariwisata, mulai dari Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), hingga masuk ke dalam Sustainable Destinations Top 100 menurut Green Destinations Foundation.
2. Tata Ruang Tri Mandala
Desa-desa di Bali memiliki ciri khas tata ruang desa yang menjunjung tinggi nilai leluhur. Hal tersebut juga ditemukan dalam Desa Penglipuran. Desa ini membuat tata ruang yang mengikuti konsep bernama Tri Mandala, di mana desa dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu:
ADVERTISEMENT
3. Memiliki Area Hutan yang Luas
Desa Penglipuran berdiri di atas tanah seluas 112 hektar. Pembagian wilayahnya berupa lahan pertanian seluas 50 hektar, hutan bambu seluas 45 hektar, hutan kayu seluas 4 hektar, pemukiman warga 9 hektar, dan tempat suci seluas 4 hektar serta fasilitas umum.
Pembagian ini menunjukkan bahwa wilayah hijau yaitu hutan dan lahan, lebih luas daripada pemukiman warganya.
4. Adat Budaya
Salah satu ritual keagamaan yang sering menarik perhatian wisatawan adalah Ngusaba. Ritual ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Desa ini juga rutin mengadakan festival budaya bertajuk Penglipuran Village Festival yang biasanya diadakan pada akhir tahun, dengan kegiatan yang beragam.
5. Loloh Cemcem dan Tipat Cantok
Loloh Cemcem dan Tipat Cantok adalah kuliner khas dari Desa Penglipuran yang wajib dicoba jika berkunjung ke sana. Loloh cemcem adalah minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau kloncing.
ADVERTISEMENT
Kemudian tipat cantok merupakan makanan yang terdiri atas ketupat dan sayur rebus, lengkap dengan bumbu kacang yang gurih.
Semakin tertarik untuk berkunjung ke Desa Penglipuran? Untuk berkunjung ke sana, letak Desa Penglipuran berada di Jl. Penglipuran, Kubu, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
Menilik sejarah Desa Penglipuran dan kepatuhan masyarakatnya terhadap aturan yang turun temurun, membuktikan bahwa ajaran kebaikan untuk menjaga semua makhluk hidup sangat berharga.
Jika datang ke sana pengunjung harus ikut menjunjung tinggi semua aturan yang sudah diterapkan. Selamat menikmati desa adat di Bali !(VAN)