Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Ogoh-Ogoh dan Info Menarik Lainnya
18 Oktober 2023 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Ogoh-ogoh adalah informasi penting diketahui untuk menambah wawasan seputar kebudayaan di Bali. Hal ini dilakukan agar budaya yang sudah ada bisa tetap lestari hingga generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Pendidikan dan Nilai Agama Hindu, Dr. I Gede Suwantana, M.Ag. (2023:178), tradisi Ogoh-ogoh sudah dimulai sejak tahun 1983. Saat itu merupakan tahun yang bersejarah sebab menjadi tahun pertama kalinya ditetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional.
Sejarah Ogoh-ogoh dan Info Menarik
Bhuta Kala dalam ajaran Hindu Dharma merepresentasikan wujud kekuatan alam semesta dengan kekuatan waktu yang tiada akhirnya. Dari representasi ini, ogoh-ogoh akan dibuat menjadi sosok yang besar dan menakutkan.
Dinamakan ogoh-ogoh, sebutan ini diambil dari bahasa Bali ‘ogah-ogah’ yang memiliki arti sesuatu yang digoyang-goyangkan. Sebagaimana yang dilakukan saat pelaksanaan tradisinya, patung ini akan diarak menuju sema.
ADVERTISEMENT
Sema merupakan tempat persemayaman umat Hindu sebelum akhirnya dibakar dan menjadi tempat pembakaran mayat. Setelah sampai di sema, maka ogoh-ogoh yang sudah berkeliling akan dibakar.
Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat hingga malam sebelum perayaan Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh memiliki fungsi sebagai simbol pembersihan alam dari sifat jahat agar manusia terhindar dari kehancuran di masa depan.
Sebelum melaksanakan arakan ogoh-ogoh, biasanya peserta upacara minum minuman keras tradisional atau yang biasa diketahui dengan nama arak. Setelah itu, arak-arakan ini berlangsung sambil berkeliling desa yang diiringi dengan gamelan khas Bali atau yang bisa disebut beleganjur.
Sebenarnya ogoh-ogoh bukan menjadi syarat mutlak dalam upacara Hari Raya Nyepi. Namun, tradisi arakan ini tetap boleh dilaksanakan untuk memeriahkan upacara.
ADVERTISEMENT
Proses pelaksanaan tradisi ini menjadi lambang keinsyafan manusia terhadap kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat. Kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup menuju suatu kebahagiaan atau kehancuran bergantung dari niat luhur manusia.
Sejarah Ogoh-ogoh yang dibahas lengkap dengan info menarik seputar tradisi pelaksanaanya dapat menjadi wawasan baru bagi yang belum mengetahuinya. Semoga informasi yang telah diulas di atas dapat dipahami dengan baik. (NIS)