Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gunung Ciremai: Gunung Tertinggi di Jawa Barat yang Cocok Dikunjungi Pendaki
5 Mei 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gunung ini merupakan gunung api soliter dengan kawah ganda yang berada di bagian barat dan timur dengan radius 600 meter dan kedalaman 250 meter. Sebagai gunung api kuarter aktif, bentuk gunung ini termasuk dalam tipe strato.
Menelusuri Keunikan Gunung Ciremai, Gunung Tertinggi di Jawa Barat
Sejarah erupsi Gunung Ciremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937. Tiga erupsi yang terjadi pada tahun 1772, 1775, dan 1805, di kawah pusat tercatat tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
Erupsi yang terjadi tahun 1917 dan 1924 berupa uap belerang serta tembusan fumarola baru di dinding kawah pusat. Pada 24 Juni 1937 - 7 Januari 1938, terjadi erupsi freatik di kawah pusat dan celah radial dengan sebaran abu mencapai daerah seluas 52.500 kilometer persegi.
ADVERTISEMENT
Karakter erupsi gunung ini adalah berupa erupsi eksplosif berskala menengah dengan selang waktu istirahat terpendek tiga tahun dan terpanjang 112 tahun.
Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat , Gunung Ciremai menjadi salah satu tujuan utama pendakian baik masyarakat umum maupun pecinta alam. Terdapat lima jalur pendakian, yaitu via Linggasana, via Palutungan, via Linggarjati, via Apuy, dan via Trisakti Sadarehe.
Salah satu spot pendakian Gunung Ciremai yang terkenal ekstrem bernama Tanjakan Bapa Tere. Hal tersebut dikarenakan trek curam dengan kemiringan hampir 90 derajat dengan tinggi hingga 10-15 meter.
Sementara daerah yang biasa dikunjungi wisatawan antara lain Telaga Remis, Waduk Darma, Cipanas, Sangkanhurip, Linggarjati, dan Kuningan. Hutan gunung ini memiliki lebih dari 119 koleksi tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi kuningankab.go.id, tumbuhan tersebut terdiri dari 40 koleksi Anggrek dan 79 koleksi non-Anggrek, termasuk koleksi tanaman hias yang menari. Misalnya, Kantong Semar dan Dadap Jingga.
Jenis-jenis Anggrek yang mendominasi adalah jenis Anggrek Vanda Tricolor dan Eria sp. Sedangkan jenis Anggrek terestial yang mendominasi adalah Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp. dan Malaxis iridifolia.
Satwa langka di kawasan gunung ini terdiri dari macan kumbang, surili, dan elang Jawa. Ada pula jenis satwa lain, seperti lutung, kijang, kera ekor panjang, ular sanca, meong congkok, elang hitam, ekek kiling, sepah madu, walik, anis, dan lainnya.
Selain itu, ada pula dua jenis burung yang terancam punah, yaitu cica matahari dan poksai kuda. Serta dua jenis burung yang rentan, yaitu ciung mungkal Jawa dan celepuk Jawa.
ADVERTISEMENT
Kawasan gunung ini memiliki banyak tempat bernilai sejarah tinggi dan dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Mulai dari Situ Sangiang, Gunung Pucuk, Sumur Tujuh, Sumur Cikayan, dan Situ Ayu Lintang.
Demikianlah informasi menarik seputar Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang menjadi tujuan utama pendakian generasi muda dan pecinta alam . (Msr)